Search
Sabtu 28 Desember 2024
  • :
  • :

Indonesia Bersiap Menjadi Tuan Rumah ASEAN TELSOM/TELMIN Tahun 2018

MAJALAH ICT – Jakarta. Sidang the 17th ASEAN Telecommunication and Information Technology Ministers Meeting (TELMIN-17) telah diselenggarakan di Apsara Palace Resort and Conference Center, Siem Reap, Kamboja. Delegasi Republik Indonesia (Delri) pada TELMIN dipimpin oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dengan anggota Delri terdiri dari Plh. Kepala Pusat Kelembagaan Internasional, Direktur Pemberdayaan Industri Informatika, beserta pejabat dan staf dari Kementerian Kominfo, Kementerian Luar Negeri, juri dan para finalis ASEAN ICT Award 2017.

Rudiantara menyampaikan bahwa pertemuan TELMIN ke-17 ini sangat penting bagi Indonesia karena rencananya TELMIN tahun 2018 akan diselenggarakan di Indonesia. “Secara khusus kami mengundang para Menteri dan TELMIN Leaders untuk menghadiri sidang TELSOM/TELMIN Tahun 2018 berikutnya yang akan diselenggarakan pada akhir bulan September atau awal Oktober 2018 dan direncanakan bertempat di Ubud, Bali”, kata Rudiantara.

Pada Telmin kali ini, sebagai ketua Delri Rudiantara telah menyampaikan fokus usulan Indonesia pada bagaimana Telmin/Telsom dapat berjalan lebih efektif dan efisien sehingga perlu ada pembahasan mekanisme pertemuan yang memungkinkan Para Menteri dapat memberikan arahan-arahan kepada Telsom, sehingga pertemuan Telmin lebih dahulu dilaksanakan baru pertemuan Telsom yang hal ini berbeda dengan mekanisme yang telah berjalan. “Ini adalah usulan agar flow of work TELMIN/TELSOM sehingga lebih efektif dan efisien. Sebisa mungkin usulan ini sudah bisa diterapkan pada Telmin/telsom tahun depan di Indonesia”, tegas Rudiantara.

Kemudian fokus kedua, Rudiantara memberikan pandangan dan usulan bagi partner para Menteri ASEAN mengenai pentingnya memanfaatkan kesempatan ASEAN dalam hal penyelenggaraan layanan Over The Top (OTT) mengingat pasar ASEAN yang begitu besar sehingga hal yang berkenaan dengan aspek bisnis, teknis dan legal termasuk juga aspek konten dengan keselarasan dengan kaidah-kaidah dan norma. Indonesia memandang pentingnya dibentuk joint-force sebagai upaya menyusun strategi bersama dalam menghadapi isu-isu tersebut. “Dengan lebih dari 600 juta penduduk ASEAN harus lebih berani dalam menata karena memiliki skala ekonomi sebagai daya tawar dalam menata penyelenggaraan layanan OTT. Tawaran ini sangat disambut baik khususnya Thailand yang kan mengirim delegasinya ke Indonesia membahas hal ini pada Desember ini”, tegas Rudiantara.

Hasil Asean Telmin

Dari rangkaian pertemuan dari 29 November hingga 1 Desember 2017, para Menteri dan Telmin Leaders menyepakati Program Telsom/Telmin yang akan dilaksanakan pada tahun 2018 berupa 16 program dalam kerangka Asean Telsom/Telmin yang akan dilaksanakan pada tahun 2018 berikut pengesahan pendanaan ASEAN ICT Fund (AICTF) tahun 2018. Program tersebut, yaitu: (1) Study to develop guide and applications for open and big data development in ASEAN Countries; (2) ASEAN Maker Hackathon 2018; (3) ASEAN ICT Award 2018; (4) ASEAN Guideline for Strengthening Resilience and Repair of Submarine Cables (5) ASEAN Cyber Kids Camp 2018; (6) Study to Develop Best Practices Guide for Local Content Development and Support to ASEAN Countries; (7) Gap Analysis, Recommendation and Promotion on Best Practice of ASEAN e-Service Development; (8) Capacity Building on Accelerating the Development Framework on Smart Sustainable Cities (SSC) for ASEAN Countries; (9) ASEAN Critical Information Infrastructure Protection Framework; (10) Develop Regional Network Security Best Practices; (11) Feasibility Study on Establishing an ASEAN CERT; (12) The Aligning Public Policy and Regulation Framework to Promote Cloud Computing Environment; (13) The Work Plan for Establishing an ASEAN Framework on Digital Data Governance and the formation of a Working Group on Digital Data Governance; (14) Opportunities and Challenges of Over the Top (OTT) Services Regulations, and Recommended Approaches, and Principles on Next Neutrality (ATRC); (15) Next-Generation Universal Service Towards Ubiquitous Broadband Ecosystem (ATRC); dan (16) ASEAN ICT Masterplan 2020 Mid-term Review (proyek ASEAN ICT Center dan Indonesia).

Sebagai tonggak Pertemuan, Para Menteri telah menyepakati bersama Declaration dan Joint-Media Statement. Deklarasi tersebut adalah Siem Reap Declaration on ICT Connectedness and Readiness: Towards a Digitally-Integrated Community yang bertujuan memperkuat visi ASEAN dalam menciptakan kawasan yang inovatif dan inklusif, di mana pemangku kepentingan dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan. “Siem Reap Declaration ini menyetujui promosi program bersama setidaknya berkenaan dengan: direct connectivity and Internet exchange points; mendorong layanan roaming internasional yang lebih transparan dan harga yang lebih terjangkau; mobile number portability; Analog Switch Off (ASO) Tahun 2020 menjadi penyiaran digital; memberikan ekosistem startup dengan focus pada UMKM” pungkas Rudiantara.

Sementara itu, Joint-Media Statement sebagai pernyataan bersama bertujuan mendiseminasikan capaian kerja sama TIK ASEAN terutama yang terkait dengan implementasi ASEAN ICT Masterplan 2020 (AIM 2020) dan perkembangan kerja sama dengan Mitra Wicara ASEAN dan Mitra Pembangunan dalam mewujudkan kawasan yang terintegrasi secara digital. Sebagai informasi, ASEAN memiliki Mitra Wicara terkait yaitu Amerika Serikat, Australia, India, Jepang, Korea, Selandia Baru, dan Tiongkok, Selain itu Mitra Asean lainnya dalam keraka Telmin terdapat International Telecommunications Union (ITU) dan Uni Eropa.

Kepada ASEAN, Uni Eropa memberikan sharing berkenaan dengan Digital Single Market Strategy termasuk di dalamnya meliputi peniadaan biaya roaming, portability dari konten, pemanfaatan spectrum 700 MHz untuk mengembangkan jaringan 5G, pengembangan kebijakan yang membantu difabel dalam layanan TIK, dan pengembangan keahlian digital .
ASEAN dan ITU telah menyepakati area kerjasama untuk tahun 2018 yang meliputi antara lain kemanan Informasi dan Integrasi Jaringan, Akses pitalebar untuk wilayah pinggiran dan perdesaan, iklusi digital dan langkah-langkah dalam mendorong Asean ICT Masterplan.

Kemudian beberapa area kerja sama yang menjadi pembahasan dan disepakati untuk menjadi agenda tahun 2018 antara ASEAN dengan Mitra Wicara ASEAN lainnya, antara lain : Cyber Security and network emergency response, Data privacy and personal identifiable information protection, Disaster management, serta Startup and ecosystem. Pada kesempatan perhelatan Telmin, Ketua Delri Menteri Kominfo Rudiantara juga melakukan beberapa pertemuan Bilateral dengan Mitra Wicara ASEAN, antara lain dengan Jepang, Amerika Serikat dan US-ABC. Pertemuan Bilateral Indonesia dengan A.S. membahas proposal A.S. untuk mendapatkan dukungan dari Indonesia pada pencalonan pada ITU Council dan juga anggota Radio Regulation Board (RRB) pada ITU. Di samping itu juga terdapat diskusi mengenai solusi untuk merumuskan kebijakan layanan OTT. Pada Pertemuan Bilateral Indonesia dengan US-ABC dibahas OTT taxation dan commercial presence di Indonesia dan upaya menangkal konten negatif OTT. Demikian juga pada Pertemuan Bilateral dengan Jepang dibahas proposal Jepang untuk mendapatkan dukungan dari Indonesia pada ITU Council dan juga anggota Radio Regulation Board (RRB) pada ITU.

Dari serangkaian hasil pertemuan, Kementerian Kominfo menindaklanjuti rencana kerja yang berkaitan dengan Indonesia untuk periode 2018, yaitu antara lain : ASEAN ICT Award 2018 yang akan berlangsung di Indonesia; persiapan pertemuan untuk membahas aspek bisnis penyelenggaraan dan layanan OTT di ASEAN yang akan berlangsung di Indonesia; persiapan Indonesia menjadi tuan rumah pada rangkaian sidang TELSOM/TELMIN tahun 20018 dan ASEAN ICT Awards 2018 di Ubud, Bali; penyampaian permohonan persetujuan para TELSOM Leader tentang usulan Indonesia agar agenda pertemuan TELSOM-TELMIN 2018 diawali dengan TELMIN; dan koordinasi dengan ASEAN ICT Center untuk perubahan ASEAN TELSOM/ATRC Project Manual Management (ATPMM).

Pada perhelatan ASEAN Telsom/Telmin juga diselenggarakan ASEAN ICT Awards. Indonesia berhasil meraih penghargaan untuk Juara Pertama (Gold Winner) pada ajang ASEAN ICT Award (AICTA) 2017 untuk kategori Research and Development (R & D), yang dimenangkan oleh CIMOL dengan produk “Hoax Analyzer”, yaitu Budi Kusuma Putra dan Feryandi Nurdiantoro. Dua finalis lainnya untuk kategori R & D adalah Illusion dengan produk “Recall” (Thailand) dan Nippon Systis Co. dengan produk “Xentrack” (Thailand).