MAJALAH ICT – Jakarta. Memasuki kiprahnya yang ke-25 tahun, Huawei terus menunjukkan komitmen dan kontribusinya dalam mendukung transformasi digital di Indonesia. Secara khusus, Huawei memberikan perhatian khusus bagi digitalisasi keumatan di Indonesia.
Sejalan dengan nilai-nilai Ramadan yang menekankan kebersamaan dan kepedulian yang menjadi bagian dari pilar ‘Huawei I Do Care’, Program CSR Huawei 2025 melaksanakan penyaluran donasi makanan bergizi serta perangkat digital untuk pesantren di 16 kota di Indonesia.
“Kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan Visi Indonesia 2045. Inisiatif yang menjadi bagian dari ‘Huawei I Do Care’ ini bertujuan mendukung program pemerintah dalam menciptakan genreasi muda yang sehat dan berkualitas,” ujar Kian Chen, Vice President, Huawei Indonesia di acara serah terima donasi bertajuk “Sharing Happiness toward Healthy and Better-Connected Communities for Indonesia Vision 2045.”
Demi mendukung pencapaian Visi Indonesia Emas 2045, Huawei konsisten meluncurkan berbagai inisiatif guna memperkuat ekosistem digital yang inklusif. Salah satunya melalui program pengembangan talenta digital di berbagai pondok pesantren di seluruh Indonesia. Melalui program ini, Huawei berupaya meningkatkan akses pendidikan berbasis teknologi bagi para santri.
Dukungan terhadap inisiatif ini juga datang dari berbagai pemangku kepentingan di sektor pendidikan dan digital. Dr. Basnang Said, S.Ag, M.Ag, Direktur Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, menekankan pentingnya digitalisasi di lingkungan pesantren sebagai langkah strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Saat ini terdapat sekitar 42 ribu pondok pesantren dengan jumlah santri yang mencapai 4,6 juta jiwa. Jika dihitung bersama madrasah dan sekolah dalam naungan pesantren, jumlah santri mencapai kisaran 18 juta jiwa.
“Di sini letak pentingnya pesantren dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui sektor pendidikan. Namun, mayoritas pesantren berada di wilayah perdesaan dengan keterbatasan akses terhadap teknologi dan infrastruktur. Oleh karena itu upaya digitalisasi harus terus dilakukan seperti yang telah dilakukan Huawei,” ujar Basnang.
Wijaya Kusumawardhana, Staf Ahli Sosial, Ekonomi, dan Budaya Kementerian Komunikasi & Digital Republik Indonesia, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah Huawei dalam memperkuat literasi digital di lingkungan pesantren. “Kontribusi Huawei terhadap transformasi digital di Indonesia sangat luar biasa. Huawei tidak hanya men-deliver produk dan solusi teknologi, tetapi juga mendorong tumbuh kembang talenta digital. Mari kita optimalkan transformasi digital untuk mencerdaskan bangsa,” katanya.
Agar segala kebaikan digital dapat dirasakan secara optimal, Wijaya mengajak seluruh anggota masyarakat, termasuk para santri untuk memanfaatkan teknologi digital secara cerdas dan produktif, mampu menciptakan nilai tambah, mendorong inovasi serta kreativitas bagi kemajuan bangsa. Ini relevan dengan karakter mulia dari Rasul Muhammad yang menjadi panutan para santri.
Ir. Suharti, M.A., Ph.D, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia menyampaikan bahwa dengan visi besar “Pendidikan Bermutu untuk Semua”, Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan pendidikan yang lebih merata dan bermutu guna memastikan semua anak Indonesia punya kesempatan yang sama dalam mengakses pendidikan, termasuk anak-anak yang berasal dari panti asuhan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyediakan bantuan sosial untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu termasuk anak panti asuhan melalui Program Indonesia Pintar (PIP) untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP_K) untuk jenjang pendidikan tinggi. Saat ini PIP diberikan bagi sekitar 20 juta siswa di sekolah dan madrasah dan 1 juta mahasiswa di perguruan tinggi.
Suharti menambahkan, pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan swasta, seperti Huawei dalam meningkatkan kualitas pendidikan. “Setelah akses, kolaborasi dari semua stakeholder, termasuk Huawei diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui digitalisasi,” ujarnya.
Dengan berbagai program pelatihan serta peluang berpartisipasi dalam kompetisi teknologi di tingkat nasional maupun global, Huawei berupaya menciptakan ekosistem yang memungkinkan generasi muda Indonesia untuk berkembang dalam era digital.