MAJALAH ICT – Jakarta. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) resmi masuki bisnis menara telekomunikasi setelah menyelesaikan transaksi akuissi menaratelekomunikasi, Tara Cell Intrabuana (Towerco). Demikian disampaikan Omar Danni Hasan, Direktur Keuangan.
"Transaksi sudah closing," ungkap Omar. Akuisisi META terhadap saham Towerco milik PT Tara Telco Indonesia (TTI) dan PT Menara Telekomunikasi Indonesia (MTI) dilakukan melalui anak usahanya PT Telkom Infranusantara (TI). Pengambilalihan saham Towerco ini dilakukan melalui penerbitan saham baru oleh Tara Telco sebanyak 705,68 juta saham, dan TI mendapat senilai Rp 500 miliar.
Angka ini artinya turun karena sebelumnya dikabarkan bahwa total nilai transaksi mencapai Rp 598 miliar. TowerCo merupakan perusahaan menara telekomunikasi independen yang memiliki dan mengoperasikan menara serta fasilitas pendukung lainnya di Sumatera, Jawa dan Pulau Batam.
Transaksi dilakukan melalui perjanjian dimana PT Tara Telco Indonesia yang merupakan pengendali TowerCo akan melepas kepemilikan TowerCo melalui penerbitan saham baru. Telekom Infranusantara sebelumya direncanakan akan menyerap saham Towerco sejumlah 705,68 juta saham itu.
Menurut General Manager Corporate Affairs META, Deden Rochmawati, pasca akuisisi saham mayoritas di TowerCo, Telekom Infranusantara dapat mengonsolidasikan menara telekomunikasi TowerCo serta fasilitas pendukung lain. "Terlepas dari nilai valuasinya yang menarik, akuisisi TowerCo adalah langkah strategis untuk memperkuat bisnis infrastruktur dan meningkatkan net present value META," kata Deden. Ditambahkannya, META akan menyuntik tambahan modal ke Telekom Infranusantara Rp 138 miliar untuk transaksi ini.
Telekom juga bakal mendapat tambahan modal dari pembayaran secara mudharabah dari PEPVII HKCO 2, perusahaan investasi yang berkedudukan di Hong Kong. Nilainya Rp 455,4 miliar. Keduanya telah menandatangani perjanjian bernama Islamic Financing Agreement I.
