MAJALAH ICT – Jakarta. CEO Apple Tim Cook mengatakan dirinya sangat tersinggung dengan tuduhan yang dibuat bahwa para pekerja iPhone di Cina diganggu, dianiaya dan dipaksa bekerja berjam-jam. Ketersinggungan Cook terjadi setelah BBC menayangkan eipsode Panorama yang menampilkan wartawan yang menyamar untuk bekerja di sebuah pabrik di Shanghai yang dimiliki oleh Pegatron, salah satu mitra manufaktur Apple yang digunakan untuk memproduksi lini produk iPhone, iPad dan Mac.
Dalam pengambilan gambar rahasia tersebut, terlihat bagaimana kondisi pekerja yang buruk, asrama sempit, karyawan kelelahan tidur di tempat kerja, dan terkena hubungan antara Apple dan penambangan timah ilegal di Indonesia.
Panorama juga memperlihatkan bahwa KTP nasional yang wajib dimiliki oleh warga China setiap saat, disita dari mereka setelah mereka diterima bekerja di pabrik. Para pekerja juga harus bekerja dalam 12 jam shift, dan dalam beberapa kasus bekerja selama 18 hari berturut-turut setelah permintaan ditolak untuk hari libur.
Dari tayangan Panorama tersebut, Jeff Williams, SVP Operasional Apple, menegaskan Apple sangat tersinggung dengan apa yang disampaikan mengenai para pekerja yang merupakan mata rantai pasokan Apple dan informasi yang disampaikan menyesatkan konsumen di cara apapun. "Laporan Panorama menyiratkan bahwa Apple tidak memperbaiki kondisi kerja. Saya memberitahu Anda, informasi yang disampaikan jauh dari kebenaran."
Sementara itu, soal tambang timah ilegal dari Indonesia, yang mungkin berakhir di Apple, Williams mengatakan bahwa beralih pemasok dari Indonesia akan menjadi jalan yang mudah tapi malas dan pengecut untuk mengambil. "Kami akan melakukan apa pun untuk memperbaiki situasi bagi pekerja Indonesia atau lingkungan karena sebagian kecil dari timah yang digunakan Apple ditambang di sana. Kami memilih jalan kedua, yaitu untuk tetap terlibat dan mencoba untuk mendorong solusi kolektif," tandasnya.