Search
Jumat 25 Oktober 2024
  • :
  • :

Di Semester I 2015, XL Merugi Hingga Rp. 850,8 Miliar

MAJALAH ICT – Jakarta. Nasib industri telekomunikasi di 2015 menjadi kian tidak menentu. Sebab selain Telkomsel dan induk usahanya Telkom yang masih mencatatkan perkembangan positif, operator lain justru sebaliknya, ke arah merugi. Seperti dialami PT XL Axiata. Di semester I 2015 ini, XL mencatatkan kerugian hingga Rp. 850,8 miliar.

Dalam catatan, kerugian ini meningkat hingga 91,3 % dari periode yang sama di 2014 lalu, yang sebesar Rp. 444,8 miliar. Meski demikian pendapatan XL masih meningkat sebesar 3,89 persen menjadi Rp. 11,54 triliun dari pendapatan secara tahun-ke-tahun (YoY) dari Rp. 11,09 triliun. Pendapatan utama XL tentu saja masih disokong dari layanan seluler. Meksi demikian, divisi layanan Digital terus melanjutkan pengembangan bisnisnya dengan memanfaatkan momentum yang sudah ada dari tahun sebelumnya melalui peluncuran berbagai inisiatif baru seperti misalnya m-Fish dan berlanjut dengan pengembangan bisnis yang sudah ada yakni XCloud, Gudang Aplikasi, elevenia, dan XL IOT.

Presiden Direktur dan CEO XL, Dian Siswarini mengatakan,” Kami mencanangkan agenda transformasi pada bulan April tahun ini, dan saat ini proses transformasi jangka menengah masih dalam tahap awal perjalanan dan masih terus berproses. Namun demikian, kami sudah mendapatkan beberapa hasil awal yang positif, yang semakin menguatkan keyakinan kami atas agenda transformasi yang sedang kami lakukan ini. Ke depan kami akan semakin fokus untuk segera menuntaskan agenda transformasi tersebut untuk memperkuat posisi perusahaan”.

Hasil awal yang positif berupa peningkatan ARPU sebesar 25% dari Rp 24,000 pada semester pertama tahun 2014 menjadi Rp 30.000 pada periode yang sama tahun 2015. Total pengisian ulang (reload) XL Tunai juga mengalami peningkatan sebesar 13%dibandingkan awal tahun hanya 0,2%.

Hingga kuartal kedua tahun 2015, XL berhasil meraih pertumbuhan yang positif sejak kuartal kedua tahun 2014, yaitu sebesar2,4%. Pertumbuhan ini didorong dari pendapatan penggunaan layanan inti (core), sebesar 3,1% dari kuartal sebelumnya, dimana layanan percakapan naik 7% dan layanan Data serta VAS juga naik 2% dari kuartal sebelumnya.

Di semester pertama tahun 2015, XL juga telah membelanjakan Rp. 2,3 triliun belanja modal untuk memperluas infrastruktur layanan Data dan layanan mobile, dengan sumber dana berasal dari internal. Total hutang mengalami penurunan menjadi Rp29,2 triliun dari Rp30,3 triliun pada akhir kuartal pertama tahun sebelumnya, sehingga hutang bersih/EBITDA sedikit berkurang dari sebelumnya 3,2x menjadi 2,9x.