Search
Jumat 25 Oktober 2024
  • :
  • :

Laporan Khusus: Pemerintah Janjikan Segera Bangun Jaringan Tulang Punggung Internet

MAJALAH ICT – Jakarta. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika akan segera melakukan lelang pengerjaan infrastruktur telekomunikasi dan internet lewat proyek yang diberi nama Palapa Ring. Jaringan yang diharapkan dapat menghubungkan kabupaten dan kota seluruh Indonesia ini diperkirakan akan menelan biaya Rp. 3 triliun.

Dijelaskan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Palapa Ring jilid kedua ini  diharapkan selesai pada 2018 guna mendukung rencana pita lebar atau Indonesia Broadband Plan (IBP). "Seleksi untuk palapa ring yang menghubungkan ibukota kabupaten dan kotamadya harus selesai 2018. Prakualifikasi tendernya kami buka sampai dengan akhir Juli," ungkap Chief RA.

Ditambahkannya, pembangunan Palapa Ring akan dibagi menjadi tiga, yakni Indonesia Timur, Indonesia Tengah dan Indonesia Barat. Adapun konsep yang digunakan pemerintah dalam membangun Palapa Ring adalah least cost subsidy dimana pemenang adalah yang menawarkan subsidi pemerintah paling rendah. "Diperkirakan akan memakan dana Rp.3 triliun, tapi, ini tidak dibayarkan pemerintah karena konsepnya subsidi yang paling kecil," terangnya.

Paket Barat untuk 5 kabupaten/kota di wilayah barat Indonesia sepanjang 1.122 km (laut) dengan perkiraan nilai proyek sebesar US$ 40.392.000, kemudian ada Paket Tengah di 17 kabupaten/kota di wilayah barat Indonesia sepanjang 1.676 km (laut dan darat) dengan perkiraan nilai proyek sebesar US$ 47.085.000 serta Paket Timur untuk 35 kabupaten/kota di wilayah timur Indonesia sepanjang 5.681 km (laut dan darat) dengan perkiraan nilai proyek sebesar US$ 143.182.000. Proyek ditargetkan dapat menyalurkan layanan pita lebar (broadband) ke pengguna akhir (end user) dengan kecepatan transfer sekurang-kurangnya 10 Mbps di pedesaan dan 20 Mbps di perkotaan yang terintegrasi dengan jaringan milik penyelenggara jaringan telekomunikasi.

Ditandaskan, meski menggunakan least cost subsidy, dijamin proyek ini tidak akan membuat operator rugi jika membangun Palapa Ring. Tidak mengherankan jika sudah ada beberapa operator minat menggarapnya. Sudah ada enam sampai tujuh operator yang mengambil dokumennya,” tambahnya.

Sebanyak 27 perusahaan telekomunikasi dan IT pemegang ijin jaringan tetap tertutup akan mengambil bagian dalam tender untuk proyek pembangunan jaringan serat optik yang didukung pemerintah-Indonesia, Palapa Ring II. Proses tender proyek triliunan rupiah ini sedang dilakukan oleh Kementerian Kominfo.  Tahap pra-kualifikasi telah ditutup pada 31 Juli lalu. Operator besar seperti PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), Indosat, PT XL Axiata serta PT NTT Indonesia (unit NTT Jepang) dan PT Cyber Network Indonesia ikut serta dalam tender ini. Perusahaan-perusahaan yang memenuhi persyaratan akan diciutkan kembali untuk mengambil bagian dalam tender. Tanggal tender belum diumumkan. 

Palapa Ring II adalah proyek infrastruktur broadband yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2018, kata Rudiantara. "Proyek ini telah dirancang sejak 10 tahun yang lalu. Saya yakin proyek ini ke depannya akan jalan dengan baik," harapnya.

Proyek Palapa Ring II akan mencakup konstruksi, operasi dan pemeliharaan yang akan dibagi menjadi dua tepukan. Yang pertama akan dikembangkan di 11 kabupaten / kota di bagian barat Indonesia. Pemenang tender akan menggelar jaringan kabel serat optik sepanjang 1.823 kilometer. Bagian kedua akan mencakup 40 kabupaten / kota di bagian timur Indonesia. Pemenang tender akan diminta untuk berbaring kabel serat optik sepanjang 6.572 kilometer.

Secara total, Palapa Ring II akan membangun jaringan serat optik sepanjang 8.395 kilometer kabel serat optik untuk menyediakan tulang punggung untuk koneksi internet di seluruh kepulauan pada 33 provinsi dan 460 kabupaten/kota.

Proyek ini memperluas jaringan Palapa Ring I, yang selesai pada 2009. Palapa Ring I proyek ini dilakukan oleh Telkom sendiri setelah operator lain seperti Indosat, XL Axiata, Bakrie Telecom dan perusahaan teknologi informasi Macca Sistem Infokom, Infokom Elektrindo dan Powertek Utama Internusa mengundurkan diri dari konsorsium.

Tulisan ini dan informasi menarik lainnya tentang perkembangan tenologi informasi dan komunikasi dapat dibaca di Majalah ICT No.36-2015