MAJALAH ICT – Jakarta. Microsoft memang merupakan salah satu perusahaan yang sedang mengeksplorasi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Dan yang tidak main-main adalah mengembangkan kecerdasan buatan untuk membaca emosi manusia. Pengembangan mesin ini dilakukan melalui Proyek Oxford, yang sekarang dapat mengenali emosi wajah dengan menganalisis gambar.
Proyek Oxford adalah proyek kunci masa depan Microsoft. Pada bulan April, telah diperkenalkan sebuah aplikasi yang menganalsisi usia menggunakan satu set API wajah. Dalam proyek yang sama, ditambahkan "emosi" API yang mendeteksi perasaan manusia seperti antara lain marah, takut, kebahagiaan, kesedihan dan terkejut.
Microsoft mengatakan emosi API menggunakan berbagai "teknik belajar mesin kelas dunia" untuk menafsirkan ekspresi manusia dan emosi. Tentu saja, ada beberapa masukan AI untuk mendeteksi emosi langsung dari gambar yang ada.
Microsoft telah meluncurkan sebuah situs web dimana pengguna dapat meng-upload gambar dan menguji perangkat lunak. Situs ini menggunakan hanya sebagian kecil dari seluruh kode untuk menyampaikan putusannya.
Situs ini menerima hampir semua jenis format gambar yang umum digunakan seperti JPEG, PNG, GIF dan BMP. Selain emosi mengklasifikasikan, perusahaan juga melakukan skala.
Perusahaan Redmond juga telah menawarkan opsi untuk melacak wajah yang berbeda dalam sebuah video dan mengenali pidato menggunakan API pengenalan suara, yang awalnya tersedia di asisten digital Cortana dan Skype Translator. Perangkat lunak pengenalan masih eksperimental dan tidak selalu akurat. Namun, hal itu memberikan pengembang cara untuk menambahkan fitur AI baru.
Microsoft fokus pada Proyek Oxford menunjukkan perusahaan berhasrat memperluas kehadirannya di dunia yang muncul dari kecerdasan buatan. Hal ini bisa meningkatkan penawaran yang ada seperti Windows Hello pada sistem operasi Windows 10 yang baru, misalnya. Juga, itu membuat Microsoft dalam perlombaan melawan rival muncul seperti Facebook, yang memberikan dorongan AI begitu besar.
Ingin tahu bagaimana teknologi ini bekerja, video berikut ini mungkin bisa lebih menjelaskannya: