MAJALAH ICT – Jakarta. Nokia telah kembali menjual ponsel mereknya sendiri di situsnya setelah absen tiga tahun sebagai dampat diambilnya bisnis handset ke Microsoft. Ponsel bermerek Nokia ini akan dipasarkan oleh HMD Global yang berbasis di Helsinki, Finlandia. Terkonfirmasi bahwa ponsel Nokia akan berbasis Android dan akan hadir pada paruh pertama 2017.
Nokia telah merencanakan kembali ke pasar mobile sejak beberapa waktu lalu, walaupun sejumlah kabar yang menyeruak ke publik tersebut dibantah Nokia. Pada bulan November, hasil benchmark yang terlihat mengisyaratkan adanya perangkat Android yang disebut sebagai Nokia D1C, dimana dari laporan awal tahun menunjukkan perusahaan memiliki dua perangkat berdasar pada platform mobile Google.
Ponsel Nokia tersebut diharapkan akan diumumkan di Mobile World Congress 2017 di Barcelona, dengan HMD mengkonfirmasikan bahwa smartphone Nokia berbasis Android memang dalam proses. Sementara itu, barisan ponsel baru Nokia ini terdiri dari dasar handset 2G didukung oleh perangkat lunak Nokia seri 30. Lima perangkat yang dijual termasuk Nokia 105, Nokia 130, Nokia 216, Nokia 222 dan Nokia 230.
Nokia 105 dilengkapi layar LCD 128 x 128 berukuran 1,4 inchi, radio FM, built-in lampu senter dan baterai 800mAh, yang dapat digunakan untuk waktu bicara 15 jam, demikian menurut Nokia. Nokia 230 memiliki fitur 2 MP kamera depan dan belakang, dengan sebuah layar 2,8 inchi ukuran 320 x 240, Bluetooth dan baterai 1200mAh.
HMD mengatakan 10 tahun lisensi kemitraan baru dengan Nokia menandai “awal baru” untuk merek, yang digunakan untuk merajai industri mobile.
Florian Seiche, Presiden HMD Global, mengatakan “Kami percaya bahwa waktu yang tepat untuk pembaruan dalam industri mobile di tengah pasar yang jenuh dan dibanjiri produk tanpa ada pembeda. Konsumen mencari teknologi dengan tujuan yang jelas yang berguna, menarik dan dengan merek yang bisa mereka percaya, sehingga pendekatan kami akan fokus pada yang benar, pengalaman pengguna dan dedikasi terhadap kualitas. Kami percaya kami sempurna untuk menempa cara baru dalam industri mobile.”
