MAJALAH ICT – Jakarta. Meski terbilang baru, transaksi harian penjualan tiket kereta api di Traveloka menurut data PT Kereta Api Indonesia (KAI), sudah menyumbang 10 persen dari total penjualan tiket kereta api. Padahal Traveloka baru mulai membuka layanan tersebut pada 23 Januari 2017. Angka ini merupakan paling tinggi di antara semua mitra bisnis PT KAI.
“Di Traveloka, transaksi hariannya sekitar sembilan sampai 10 persen dari total transaksi kami. Ini paling tinggi di antara semua mitra bisnis PT KAI,” papar EVP Passenger and Ticketing Sales PT KAI, Mukti Jauhar. Saat ini PT KAI sudah bekerja sama dengan 31 agen eksternal yang melayani penjualan tiket secara online. Kontribusinya mencapai 60 persen dari total penjualan tiket kereta api. Sisanya dari situs PT KAI dan juga penjualan dari loket di stasiun.
Dijelaskannya, selama ini PT KAI juga tidak pernah memberi jatah khusus untuk jumlah tiket yang bisa dijual oleh agen eksternal. Asalkan kursinya masih tersedia, pemesanan tiket bisa dilakukan lewat jalur manapun, baik itu lewat agen external, website resmi KAI, maupun pembelian langsung di loket stasiun. Untuk masing-masing agen, PT KAI juga membebaninya dengan target penjualan. Bila tidak tercapai, kerja sama tersebut akan dihentikan.
Untuk pemesanan tiket kereta api di Traveloka, beberapa kemudahan yang diberikan antara lain metode pembayaran yang beragam mulai dari kartu kredit, ATM transfer, dan internet banking. Selain itu, boarding pass resmi juga bisa langsung didapatkan dengan cara memindai barcode yang tertera di e-tiket Traveloka di stasiun keberangkatan.
Menurut Senior VP Business Development Traveloka, Caesar Indra, di Traveloka, pencarian tiket kereta api bisa dilakukan berdasarkan kota. “Jadi tidak pusing lagi jika tidak tahu nama stasiun yang ingin dituju. Pelanggan juga bisa memilih dan menentukan kursi yang diinginkan saat melakukan pemesanan,” katanya.