MAJALAH ICT – Jakarta. Google mengundang perwakilan 6 startup Indonesia untuk berbagi pengalaman yang mereka dapatkan dari program Launchpad Accelerator, yaitu sebuah pelatihan khusus entrepreneur selama 2 minggu yang diadakan di Launchpad Space, San Francisco, California. Keenam startup tersebut merupakan angkatan ketiga dari program ini, menandakan telah ada 20 startup yang mengikuti Launchpad Accelerator Google.
Dengan diadakannya Launchpad Accelerator angkatan ketiga ini, maka Google telah menanamkan total investasi sejumlah 1 juta dolar bagi para entrepreneur Indonesia, sebuah angka yang diraih dalam 1 tahun saja sejak program ini dimulai. Program Launchpad Accelerator mencakup pendanaan tanpa ekuitas sejumlah 50.000 dolar, pelatihan bebas biaya selama 2 minggu di Kantor Pusat Google, 6 bulan bimbingan oleh para mentor dan ahli industri teknologi, serta akses terhadap beragam produk dan teknologi Google. Program ini merupakan salah satu dari berbagai komitmen Google dalam mencapai target tahun 2020-nya, yaitu melatih 100.000 developer seluler anak bangsa untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian digital terbesar di Asia Tenggara.
Program Launchpad Accelerator Google benar-benar mengubah cara pandang saya tentang bagaimana menjalankan bisnis,” kata Daniel Witono, CEO Jurnal. “Dari pelatihan ini, saya jadi bisa menyempurnakan gaya manajemen serta mempertimbangkan gambaran besar bisnis saya”.
Dengan lebih dari 100 juta orang mengakses Internet setiap harinya, Indonesia memiliki populasi pengguna Internet terbesar kelima di dunia. Launchpad Accelerator adalah salah satu dari sejumlah inisiatif Google dalam mendorong dan memelihara semangat berkarya para developer, entrepreneur, dan inovator muda Indonesia.
“Selama 2 minggu di kampus Google di San Francisco, kami bertemu dengan ratusan mentor dan berdiskusi dengan para ahli industri teknologi. Kami belajar tentang bagaimana meningkatkan skalabilitas tim kami, baik dalam hal manajemen sistem maupun SDM, mendapatkan tips dalam merancang produk, juga mempelajari bagaimana teknologi-teknologi baru Google dapat membantu kami untuk menciptakan pengalaman terbaik untuk tim kami”, cerita Aldi Haryopratomo, CEO sekaligus pendiri Ruma. “Tapi lebih penting lagi, kami jadi belajar untuk lebih memperhatikan hal-hal yang memotivasi kinerja tim kami, yaitu proses dan budaya dalam bekerja”.
Pendaftaran kelas ke-4 Launchpad Accelerator kini telah dibuka hingga 24 April 2017.
Selain Launchpad Accelerator, Google juga mengadakan Android Kejar, sebuah program pengajaran programming Android melalui workshop-workshop kecil. Di tahun 2016, para ahli dan mentor Google telah melatih 3,311 developer Indonesia melalui kelompok belajar dan workshop, yang kemudian didukung pembelajaran online bernama ‘Udacity’.
Untuk memastikan akses yang sama bagi seluruh bagian masyarakat, Google juga menghadirkan grup developer khusus-wanita melalui inisiatif ‘Women Techmaker’, bekerja sama dengan organisasi FemaleDev. Melalui program ini, tercapai 40% partisipasi wanita dalam Android Kejar dan kini, terdapat lebih dari 400 wanita yang telah menyelesaikan program ini melalui 26 kelompok belajar di seluruh Indonesia.