MAJALAH ICT – Jakarta. Sesuai dengan tujuan dari kegiatan Jambore TIK Tahun 2017 yaitu meningkatan e-literasi remaja dan dewasa penyandang disabilitas serta memberikan wawasan mengenai TIK , maka kembali kegiatan Jambore TIK ke-2 dan ke-3 diadakan di Manado (Sulawesi Utara) dan Balikpapan( Kalimantan Timur) kegiatan ini sekaligus menggali potensi mereka dapat lebih produktif, serta meningkatan informasi dan pemahaman keluarga tentang peluang TIK bagi remaja dan dewasa penyandang disabilitas dalam inklusi aktivitas sosial dan budaya, juga inkusivitas pembangunan serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya inklusivitas pembangunan
Jambore TIK diikuti oleh 100 orang peserta disabilitas (penglihatan, pendengaran, fisik dan intelektual) yang berusia remaja (15-24 tahun) dan usia dewasa (25–35 tahun) dari tiap wilayah, untuk kegiatan Sulawesi Utara (Manado) para peserta terdiri dari Sulawesi utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Gorontalo. untuk wilayah Kalimantan Timur (Balikpapan) peserta terdiri dari Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan Mereka berasal dari Sekolah Luar Biasa, Panti Asuhan, Komunitas dan Yayasan yang menaungi kalangan disabilitas yang telah lolos seleksi dalam proses pendaftaran secara online.
Seluruh peserta akan difasilitasi untuk datang di Lokasi masing masing wilayah yang ditunjuk . para peserta mendapatkan Materi pelatihan Microsoft Office Excel, Microsoft Office Word, Microsoft Office Powerpoint, Internet, Design Grafis, dan Public Speaking. Sementara untuk kompetisi akan dibagi menjadi dua yaitu Kompetisi Kategori Individu dan Kompetisi Kategori Kelompok.
Untuk kompetisi kategori individu yaitu Microsoft Office (Excel, Word, dan Powerpoint), internet dan desain Photoshop dan Public Speaking. Sementara itu, untuk kompetisi kategori kelompok meliputi desain sampul dan desain presentasi.
Dengan adanya kegiatan Jambore TIK Remaja dan Dewasa bagi Penyandang disabilitas tahun 2017, para penyandang disabilitas mempunyai hak yang sama untuk mendapat kesejahteraan hidupnya, termasuk mendapatkan manfaat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi bagi peningkatan kualitas hidupnya. Kompetisi keterampilan penguasaan teknlogi informasi (TI) yang diadakan setiap tahun sejak 2011 lalu, merupakan salah satu cara dan upaya menunjukan keterampilan remaja penyandang disabilitas dalam memanfaatkan TIK untuk tujuan-tujuan produktif, yang pada gilirannya nanti diharapkan dapat mendorong komunitas disabilitas ini untuk mengambil peran yang sama dengan komunitas lainnya dalam membangun industri TIK yang saat ini tengah berkembang pesat.