MAJALAH ICT – Jakarta. Indonesia berhasil merebut 12 posisi Champion (2nd Best) pada kompetisi global yang diselenggarakan oleh PBB, the World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2018. Kompetisi tersebut diikuti oleh berbagai inisiatif karya dari manca negara dengan total 685 pengajuan. Pada WSIS Forum 2018 di Jenewa, 19-23 Maret 2018, akan diumumkan inisiatif yang berhak mendapatkan posisi Winner (Juara Pertama) dari setiap 18 kategori yang ada.
WSIS Prizes, atau Anugerah WSIS, dilakukan rutin tahunan oleh PBB, melalui organnya International Telecommunication Union (ITU), sejak 2012. Kompetisi ini mengundang seluruh pemangku kepentingan bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dari berbagai belahan dunia untuk menyampaikan inisiatif karya yang terbagi atas 18 (delapan belas) kategori yang ada. Penentuan Champion tersebut harus melalui saringan yang ketat sejak dari fase nominase awal oleh kelompok pakar PBB, dilanjutkan dengan fase voting oleh publik, hingga kemudian penyaringan kembali oleh para pakar tersebut.
Dari setiap 18 kategori yang ada dalam WSIS Prizes 2018, masing-masing dipilih 5 inisiatif karya sebagai Champion. Kemudian dari 5 Champion tersebut, akan ditentukan inisiatif karya yang berhak memperoleh posisi Winner. Adakah dari 12 Champion Indonesia yang menjadi Winner? Kita tunggu pengumumannya dari Jenewa pada 20 Maret 2018.
Untuk itulah maka sejumlah pengampu inisiatif karya yang telah dinobatkan sebagai Champion tersebut akan manunggal menjadi Duta Indonesia dalam menggelorakan potensi dan pencapaian TIK Indonesia kepada manca negara melalui sejumlah sesi workshop, pertemuan dan dialog, juga sekaligus menjemput penghargaan dari WSIS Prizes 2018.
Adapun ke-12 inisiatif karya dari Indonesia yang berhasil merebut penghargaan Champion pada WSIS Prizes 2018 tersebut adalah:
a) Kategori #1: “The role of governments and all stakeholders in the promotion of ICTs for development”. Karya Indonesia sebagai Champion:
1. Knowledge Building toward Indonesian Digital Society (cfds.fisipol.ugm.ac.id)
2. National Movement on Digital Literacy #Siberkreasi (siberkreasi.id)
b) Kategori #2: “Information and communication infrastructure: an essential foundation for the Information Society”. Karya Indonesia sebagai Champion:
3. Indonesia Broadband Internet Access with A Strong Focus on Affirmative Policy (kominfo.go.id/content/all/pp_broadband)
c) Kategori #3: “Access to information and Knowledge”. Karya Indonesia sebagai Champion:
4. Pusat Pemberdayaan Informatika dan Pedesaaan, Pemalang (puspindes.id)
d) Kategori #4: “Capacity Building”. Karya Indonesia sebagai Champion:
5. Relawan TIK Goes to School (regos.web.id)
6. INCAKAP, Internet Smart – Creative – Productive) (incakap.id)
(kategori #5, #6, #7, #8, #9 tidak ada karya Indonesia sebagai Champion)
e) Kategori #10: “ICT App: e-health”. Karya Indonesia sebagai Champion:
7. Lacak Malaria, Mobile/Featured Phone Rapid Malaria Reporting System in Rural Area (malariacenter.or.id)
8. MedUp, AI Powered Healthcare Platform (medup.id)
f) Kategori #11: “ICT App: e-employment”. Karya Indonesia sebagai Champion:
9. Kerjabilitas, Job Portal for Persons with Disabilities (kerjabilitas.com)
(kategori #12 tidak ada karya Indonesia sebagai Champion)
g) Kategori #13: “ICT App: e-agriculture”. Karya Indonesia sebagai Champion:
10. Baktiku Negeriku (baktikunegeriku.com) (kategori #14, #15 tidak ada karya Indonesia sebagai Champion)
h) Kategori #16: “Media”. Karya Indonesia sebagai Champion:
11. IndonesiaBaik.id Government Portal for Viral-able Public Policy Communication (indonesiabaik.id)
12. Tambo News Media Using Intelligent Positive Content Generator (tambo.co.id)
Pada WSIS Prizes 2018 ada 17 inisiatif unggulan Indonesia yang menjadi nominator tersebar pada 8 kategori yang berbeda, dari total 18 kategori yang dikompetisikan. Ke-17 inisiatif bertarung untuk mendapatkan vote agar dapat melaju ke babak berikutnya, yaitu penentuan 5 (lima) perolehan suara tertinggi yang kemudian akan dinilai oleh tim pakar untuk mendapatkan 1 (satu) Winner dan 4 Champion per kategori. 17 inisiatif Indonesia tersebut merupakan bagian dari 463 inisiatif dari berbagai negara yang menjadi nominator, hasil saringan oleh tim pakar PBB dari ratusan pendaftar yang masuk.
Untuk itulah, maka pada Februari laluKementerian Komunikasi dan Informatika cukup gencar mengajak seluruh netizen Indonesia untuk melakukan one man one vote secara online melalui situs http://s.id/pilihindonesia dengan batas waktu hingga 18 Februari 2018.