MAJALAH ICT – Jakarta. Dalam perhelatan Annual Meeting IMF-WBG 2018, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara akan mengisi sesi dialog khusus New Economy Talk. Dialog itu akan membahas upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan gini ratio yang dihadapi oleh seluruh negara-negara di dunia.
“ini saya kasih preview sedikit. Berdasarkan pengukuran rasio kesenjangan dengan menggunakan metode Gini Ratio, kesenjangan ekonomi di dunia semakin meningkat. Solusi yang diupayakan antara lain melalui pengembangan digital ekonomi, seperti halnya yang Go-Jek telah lakukan di negara kita,” katanya dalam Media Briefing Persiapan AM IMF-WBG 2018 di BICC, Nusa Dua, Bali.
Menurut Rudiantara, perkembangan digital ekonomi ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan Gini Ratio. “Dengan membuka lebih banyak kesempatan kerja (workfost digitazion), meningkatkan kapasitas economic sharing diantara masyarakat dan peningkatan inklusivitas keuangan untuk sisi keuangan moneter,” ungkapnya mengenai agenda kegiatan New Economy Talk yang akan diadakan Kamis (11/10) lusa.
Mengenai fasilitas telekomunikasi di kawasan ITDC, Menteri Rudiantara menyebutkan fasilitas internet di kawasan ITDC telah dilengkapi dengan internet kecepatan tinggi. “20×2 GB, 40% lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitas internet di kawasan GBK saat Asian Games 2018 beberapa waktu lalu,” jelasnya seraya menegaskan hal itu digunakan untuk mendukung kebutuhan para peserta untuk mengakses internet.
Membahas soal jurnalis yang hadir di perhelatan tokoh dan perekonomian global itu, Rudiantara menyebutkan saat ini jumlah jurnalis yang terdaftar mencapai 1,930 orang. “1,039 jurnalis asing dan 891 jurnalis nasional. Jumlah jurnalis ini telah melampau ekspektasi kami yang pada mulanya memperkirakan sekitar 1,000 jurnalis yang akan hadir,” ungkapnya.
Sediakan “Panasbung”
Menteri Rudiantara menanyakan kepada jurnalis yang hadir apakah sudah mengetahui akses internet di Press Center, BICC, Nusa Dua Bali. Hampir semua jurnalis menjawab sudah tahu. Kemudian Menteri Kominfo mengimbau agar jurnalis tidak mengaktifkan fitur mobile tethering untuk menjamin akses internet WiFi lancar dan cepat.
“Saya sarankan tidak gunakan tethering karena akan mengganggu dan interferensi perangkat yang lain. Jika ada laptop, mungkin disediakan kantor laptop jadul, WiFi di sini gunakan 5.8 MGhz, jadi yang pakai laptop jadul itu bisa minta ke panitia yang sediakan dongle, agar yang WiFi bekerja di 2.4 GHz bisa akses WiFi yang kita sediakan,” jelasnya.
Rudiantara menyatakan akan memenuhi kebutuhan jurnalis. Hal itu dinyatakan merespons kebutuhan jurnalis untuk makan siang. “Dalam event internasional, MTS, standarnya memang tidak disediakan makan siang. Tapi untuk jurnalis akan disediakan di ICOM di Nusa Dua Beach Hotel. Nanti mulai tanggal 11 Oktober kita akan sediakan makan siang. Tapi sekarang ini kita sediakan panasbung (paket nasi bungkus), ya,” ungkapnya.
Acara media biefing juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Perry Walujo.