MAJALAH ICT – Jakarta. Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Yuliandre Darwis, memuji inovasi sistem pelayanan publik di Kabupaten Banyuwangi. Menurutnya, bentuk pelayanan ini dapat membuka ruang edukasi dan pemberdayaan bagi masyarakat. Hal itu dikatakannya saat berkunjung ke Desa Kradenan, salah satu Desa di Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, yang menjadi percontohan program Desa “Smart Kampung”.
Ketua KPI Pusat yang didampingi Komisioner KPI Pusat, Obsatar Sinaga dan Ubaidillah, menyatakan program “Smart Kampung” merupakan sebuah program berbasis sistem teknologi informasi dan komunikasi yang menjadi konsep inovasi pelayanan publik di Kabupaten Banyuwangi.
“Inovasi dalam pelayanan publik di Banyuwangi ini merupakan terobosan yang luar biasa dalam memberikan pelayanan untuk masyarakat. Selain itu, program ini sebaiknya tidak hanya membuat masyarakat menjadi melek teknologi tetapi juga melek media, terlebih media penyiaran yang menjadi fokus pengawasan KPI, sehingga kontrol terhadap konten-konten penyiaran dapat dilakukan juga oleh masyarakat,” jelas Andre, panggilan akrabnya.
Sementara itu, Komisioner KPI Pusat, Ubaidillah menambahkan, KPI harus bersinergi dengan seluruh lapisan masyarakat untuk mewujudkan konten atau tayangan yang sehat. Termasuk keberadaan “smart kampung” di Banyuwangi.
“Ini diharapkan bisa menginspirasi lahirnya Gerakan Memperbaiki Layar Kaca dari Desa,” katanya menutup pembicaraan dengan Tim Liputan Dialog Publik KPI Pusat di Banyuwangi.