MAJALAH ICT – Jakarta. Memberikan perawatan kesehatan yang baik kepada warga adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pemerintah saat ini. Mengubah demografi populasi dan prevalensi penyakit kronis di negara-negara berkembang memberikan tekanan luar biasa pada dunia kesehatan di seluruh dunia.
Berlawanan dengan negara-negara Asia Tenggara yang menua, Indonesia memiliki populasi yang relatif muda, dengan sekitar setengah dari penduduk negara itu berusia di bawah 30 tahun – dan angka itu terus bertambah. Akibatnya, populasi usia kerja diperkirakan akan mencapai 68 persen dari populasi pada tahun 2030. Ketika ini dikombinasikan dengan kelas menengah yang meluas, peningkatan pendapatan, dan peningkatan penyakit kronis akibat perubahan gaya hidup, maka akan mendorong permintaan dan pengeluaran untuk layanan kesehatan. Tren ini sejalan dengan pengeluaran global di sektor kesehatan, yang diproyeksikan meningkat sebesar 4,1 persen setiap tahun antara 2017 dan 2021. Untuk meningkatkan akses, keterjangkauan, dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) memperkenalkan program asuransi kesehatan universal mandiri, yang telah memperluas cakupan ke sekitar 84 persen populasi di Indonesia.
Menurut Erich Gerber, Senior Vice President EMEA & APJ, TIBCO Software, ada salah satu solusi yang sangat menjanjikan untuk tantangan ini, yaitu penerapan data analitik. Sistem layanan kesehatan menghasilkan volume data yang luar biasa, dan jelas bahwa jika segunung informasi ini dapat didapat secara efisien, wawasan yang diungkapkan dapat mengubah industri – dari proses research & development ke manajemen operasional penyedia dan data pasien.
Teknologi Mengubah Ekspektasi
Wilayah ini melihat lonjakan yang luar biasa dalam adopsi teknologi, baik di bidang perusahaan maupun pribadi. Pada tahun 2017, 27 persen populasi Indonesia mengakses internet dari ponsel, dan jumlah itu diperkirakan akan meningkat sebesar 9 persen pada tahun 2023. Inisiatif digital dan inisiatif Industri 4.0 – termasuk Internet of Things (IoT) dan Artifical Intelligence (AI) – juga mendapatkan momentum di perusahaan-perusahaan di berbagai wilayah.
Teknologi sudah mempengaruhi sikap pribadi terhadap kesehatan – orang semakin peduli dengan kesehatan personal, terbukti dengan banyaknya penggunaan pelacak kebugaran dan aplikasi kesehatan pada jam tangan pintar (smartwatch) – pada kenyataannya, lebih dari 170 juta unit perangkat yang dapat dikenakan diperkirakan akan dikirim pada tahun 2020.
Artinya bagi sektor kesehatan di Asia adalah para pemangku kepentingan sekarang berada di persimpangan sistem di mana mereka dibebani dengan populasi yang berkembang dan meningkatnya biaya pada saat revolusi digital yang membentuk kembali dunia kita. Ketika permintaan untuk layanan kesehatan meningkat, begitu juga ekspektasi dari apa yang mereka dapat dan yang mereka harus berikan.
Data Analitik dalam Dunia Kesehatan
Akumulasi data hanyalah permulaan. Apa yang benar-benar akan membawa transformasi organisasi di dunia kesehatan adalah data analitik yang kuat dan bermakna di tingkat individu dan populasi, dibantu oleh teknologi AI canggih yang menjelajahi beragam data dan mengungkapkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti.
Sebagian besar dari data ini akan disediakan oleh perangkat yang dapat dikenakan, karena mereka bergerak dari sektor kesehatan ke pemantauan pasien secara real-time. Beberapa contoh termasuk alat pemantau kanker, sensor paparan UV, hingga kaus kaki pemantau bayi yang melacak kadar oksigen, detak jantung, dan tidur.
Jika organisasi layanan kesehatan dapat memahami potensi penuh dari data yang tersedia, kualitas dan keterjangkauan layanan akan terpengaruh secara signifikan. Analitik dapat membantu kemajuan dalam penelitian medis, serta meningkatkan keseluruhan hasil pasien dan kesehatan populasi.
Namun, akan salah untuk membayangkan bahwa AI siap untuk menggantikan profesional kesehatan manusia secara keseluruhan. AI memberikan nilai sebenarnya ketika pengambilan keputusan manusia digabungkan dengan analitik yang dihasilkan komputer, dan ketika algoritma mendapat manfaat dari input pakar medis.
Sudah pasti bahwa inovasi teknologi seperti data analitik membuka pintu bagi industri kesehatan untuk membantu masyarakat untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik. Solusi berbasis data adalah cara masa depan untuk dunia kesehatan, di mana kita akan mendapatkan sistem yang lebih baik yang menempatkan pasien sebagai prioritas utama.