Search
Jumat 25 Oktober 2024
  • :
  • :

Telkom Kerja Sama MVNO di Malaysia

MAJALAH ICT – Jakarta. PT Telkom Indonesia kian agreasif mengembangkan sayap bisnis hingga ke mancanegara. Setelah Singapura, Timor Leste, Australia, kemudian dalam proses mengikuti seleksi operator baru di Myanmar, kini Telkom juga merasa siap untuk melakukan bisnis di negara jiran, Malaysia.

Menurut Direktur PT Telkom Arief Yahya, rencananya ekspansi ke Malaysia akan soft launching pada Agustus tahun ini dengan skema bisnis Mobile Virtual Network Operator (MVNO). "Tahap awal kita tidak membangun jaringan dulu, tapi beroperasi secara ritel dulu dengan skema MVNO, menyewa dari operator lain,” jelas Arief. 

Ditambahkan Arief, ekspansi ke Malaysia ini menjadi bagian dari target ekspansi ke-10 negara untuk tahun 2013. Malaysia menarik minat Telkom karena saat ini terdapat 2 juta Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. “Malaysia bentuknya mirip dengan Hongkong, disana banyak WNI nanti kan bisnis bisa mengikuti,” kata Arief beralasan. 

Sebagaimana diketahui, rencana ke Malaysia pernah disampaikan Arief Yahya  didampingi Direktur Human Capital and General Affair (HCGA), Priyantono Rudito, Direktur Compliance and Risk Management (CRM), Ririek Ardiansyah, Direktur Utama Telin, Syarif Syarial Ahmad, saat berkunjung ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia di Kuala Lumpur. Kunjungan tersebut disambut Dubes Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno, Wakil Dubes, Mulya Wirana, Konsuler Ekonomi, Hendra Satya Permana, dan jajarannya.

Kunjungan tersebut terkait dengan program International Expansion (Inex) Telkom di tahun 2013. Pihak Kedubes Indonesia di Malaysia mendukung niat Telkom untuk melakukan ekspansi bisnis di Malaysia dan menyarankan fokus pada komunitas Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Apalagi, Telkom merupakan BUMN yang mendapat amanah khusus dari Presiden RI serta Meneg BUMN yaitu menjadi perusahaan yang tergolong terkemuka di bidangnya untuk lingkup dunia serta melakukan ekspansi global ke luar negeri (emperoror of the region).

Dalam pertemuan tersebut dipaparkan hasil sensus di Malaysia tahun 2010 yang mencapai 28,3 juta orang. Jumlah TKI formal mencapai 1,7 juta orang sedangkan TKI informal mencapai 1,5 juta orang. Dari hasil data tersebut disimpulkan Malaysia adalah pasar yang cukup besar. Selain itu, muncul gagasan untuk membantu learning center di kawasan tempat tinggal TKI yang berasal dari program CSR Telkom.

Arief Yahya dalam kesempatan itu menceritakan juga mengenai Telkom yang sudah masuk ke pasar Hongkong. Sampai akhir 2012, tercatat Telkom Hongkong telah mempunyai 25 ribu pelanggan dan tahun 2013 ditargetkan mencapai 100 ribu pelanggan. Dan hal ini pula yang mnjadi inspirasi pihak Telkom untuk melakukan ekspansi ke Malaysia.

Telkom akan memberikan dukungan kepada KBRI Malaysia berupa layanan komunikasi dan data one stop solution. Layanan komunikasi tersebut berupa perbaikan infrastruktur komunikasi dan data; peningkatan high speed internet access; dan digitalisasi dokumen & layanan cloud untuk ketenagakerjaan dan imigrasi.

Selain Malaysia, Telkom juga sedang mengikuti tender di Myanmar. Rencana masuk Myanmar dan Vietnam sendiri diungkap Arief Yahya, sejak 2012 lalu. Menurut Arief, perusahaan mempertimbangkan apakah akan mengakuisisi saham langsung atau membentuk konsorsium, meski dengan cara selektif. "Kami akan selektif mengakuisisi operator telepon seluler dan perusahaan teknologi informasi yang secara geografis tidak jauh dari Indonesia, seperti Myanmar dan Vietnam," kata Arief saat itu. Dari pernyataan Arief mempertegas bahwa Myanmar dan Vietnam akan jadi incaran Telkom, bukan hanya salah satunya.