Search
Minggu 12 Januari 2025
  • :
  • :

Tetap Waspada: Penjahat Siber Menargetkan Perayaan Lebaran

MAJALAH ICT – Jakarta. Lanskap e-commerce yang berkembang di Indonesia telah menyebabkan peningkatan belanja online dan transaksi perbankan digital di antara warganya. Meskipun ini telah menjadi dorongan yang signifikan bagi perekonomian, hal itu juga meningkatkan prevalensi dan tingkat keparahan risiko dunia maya. Meski terjadi penurunan serangan siber dari tahun 2021 hingga 2022, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) masih melaporkan hampir satu miliar insiden tahun lalu.

Yang menjadi perhatian khusus adalah kenyataan bahwa lebih dari setengah dari serangan ini terkait dengan malware, dengan kebocoran data berada di urutan kedua. Menjelang musim perayaan Hari Raya Idul Fitri, penting untuk tetap waspada terhadap penyerang dunia maya yang dapat mengeksploitasi kelemahan apa pun. Baik itu melalui platform digital yang rentan atau SMS, telepon, atau email yang menipu yang menawarkan diskon, masyarakat Indonesia harus berhati-hati untuk memastikan lingkungan yang aman dan terlindungi selama masa yang menyenangkan ini, tutur Edwin Lim, Indonesia Country Director, Fortinet.

Berikut adalah beberapa tips bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan perlindungan dunia maya mereka:
• Saat Menggunakan WiFi Publik, Tetap Aman Menggunakan VPN: Meskipun berbelanja dari rumah di jaringan pribadi pada umumnya aman, konsumen harus berhati-hati saat menggunakan WiFi publik tanpa VPN. Jaringan ini lebih rentan terhadap pencurian data, karena penjahat dunia maya dapat dengan mudah menangkap semua lalu lintas yang berpindah antara perangkat dan situs web. Misalnya, jika Anda berada di kafe atau pusat perbelanjaan, sebaiknya gunakan VPN untuk mengenkripsi data dan melindungi privasi Anda.

Waspadai Situs E-Commerce Palsu: Karena orang Indonesia terburu-buru untuk menemukan penawaran online terbaik, mereka harus berhati-hati terhadap situs e-commerce palsu yang dirancang untuk mengelabui mereka agar menyerahkan kartu kredit atau informasi identitas pribadi (PII). Konsumen harus selalu memverifikasi keabsahan suatu situs sebelum melakukan transaksi apa pun. Misalnya, mereka dapat mereferensi silang reputasi dan keaslian situs dengan memeriksa ulasan, dan mereka harus memastikan perusahaan memiliki alamat fisik dan nomor telepon yang terdaftar. Konsumen juga harus menghindari situs yang memerlukan pembayaran langsung dari bank, transfer digital, atau kartu hadiah mereka sebagai bentuk pembayaran.

Hindari Skimming Kartu Kredit: Skimming kartu kredit tidak lagi terbatas pada toko ritel fisik; itu dapat ditemukan secara online juga. Malware pengikis RAM point-of-sale (POS) telah menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir sebagai sarana untuk mengumpulkan informasi kartu kredit dari konsumen yang tidak menaruh curiga. Untuk menghindari skimmer kartu kredit, konsumen hanya boleh melakukan transaksi dengan pengecer terkemuka yang memiliki langkah-langkah untuk melindungi pelanggan mereka dari skema tersebut. Misalnya, mereka dapat mencari retailers dengan sistem pembayaran yang aman dan teknologi enkripsi.

Waspadai Situs Web dan Iklan yang Mencurigakan: Terkadang, hanya perlu sepersekian detik di halaman web berbahaya untuk menyusup ke perangkat Anda. Idul Fitri ini, konsumen harus berhati-hati terhadap situs atau iklan mencurigakan yang mengalihkan mereka dari situs tepercaya. Mereka harus menghindari mengklik tautan yang mencurigakan dan menahan diri untuk tidak mengunduh file atau perangkat lunak yang tidak dikenal.

Bisnis juga memiliki peran penting dalam memastikan arsitektur digital mereka siap untuk ketahanan dan untuk memitigasi risiko yang ditimbulkan oleh pelaku ancaman. Selain berfokus pada pengurangan kompleksitas operasional, bisnis harus menekankan integrasi, kepatuhan, interoperabilitas, analitik, kecerdasan, manajemen terpusat, dan otomatisasi. Misalnya, mereka dapat menerapkan autentikasi multifaktor, enkripsi, dan pembaruan keamanan rutin untuk melindungi data pelanggan mereka. Dengan memprioritaskan keamanan dunia maya, bisnis dapat membangun kepercayaan dengan pelanggan dan melindungi reputasi mereka.

Memastikan keselamatan dan keamanan transaksi digital sangat penting tidak hanya untuk menjaga kesinambungan operasional tetapi juga untuk mendorong keterlibatan pelanggan tanpa rasa khawatir dengan merek. Menjelang akhir bulan suci Ramadhan, penting untuk diingat bahwa risiko serangan siber tetap tinggi. Di era digital ini, setiap individu memiliki peran untuk melindungi diri dari risiko dunia maya. Dengan tetap waspada dan waspada, kita dapat menjunjung tinggi rasa saling percaya dan menjaga keselamatan dan keamanan transaksi digital di ekonomi digital Indonesia yang sedang berkembang.

Ditulis oleh Author: Edwin Lim, Country Director of Indonesia, Fortinet.