MAJALAH ICT – Jakarta. Lebih dari 600 perusahaan teknologi di berbagai subsektor di seluruh dunia telah mengurangi tenaga kerja mereka sejauh ini pada tahun 2023, sehingga jumlah orang yang kehilangan pekerjaan sepanjang tahun ini menjadi lebih dari 173.000. Perusahaan terbaru yang telah memotong ribuan pekerjaan adalah induk Facebook Meta dan Lyft.
Sebanyak 608 perusahaan teknologi memangkas pekerjaan pada hari Minggu, menurut data dari pelacak PHK layoffs.fyi. Pelacak mencatat 173.880 pekerja teknologi yang kehilangan pekerjaan pada hari Minggu.
Perusahaan terbaru yang telah memangkas pekerjaan adalah Lyft, penyedia transportasi online. Perusahaan yang berbasis di San Francisco mengatakan minggu lalu bahwa mereka akan memangkas jumlah pekerja yang “signifikan” saat memasuki rezim baru dengan CEO baru David Risher, menurut beberapa outlet.
The Wall Street Journal memperkirakan setidaknya 1.200 karyawan akan terkena dampak PHK. Karyawan yang terkena dampak akan diberi tahu tentang status pekerjaan mereka pada 27 April, tulis Risher dalam email kepada karyawan yang dibagikan kepada publik.
Karyawan yang berangkat akan menerima setidaknya 10 minggu gaji, jaminan kesehatan hingga 31 Oktober, dukungan karir, dan minggu tambahan uang pesangon untuk karyawan Lyft yang telah bekerja di perusahaan selama lebih dari empat tahun.
Perusahaan lain yang dilaporkan mem-PHK ribuan karyawan minggu lalu adalah perusahaan induk Facebook, Meta.
Sumber mengatakan kepada Vox bahwa putaran terakhir PHK akan memengaruhi sekitar 4.000 pekerjaan, dan akan memengaruhi pekerjaan teknis di Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Reality Labs.
Bulan lalu, CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan perusahaan akan mengurangi tenaga kerjanya “sekitar 10.000 orang” dalam beberapa bulan mendatang. Setelah pengurangan bulan ini di departemen teknis, “grup bisnis” diperkirakan akan dipangkas akhir bulan depan.