Search
Selasa 1 April 2025
  • :
  • :

Ada Apa dengan Telegram? (Bagian 4 – Habis)

Tetap Tak Akan Buka Data Pengguna 

Pendiri sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov, telah menghadap Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Namun, meski disuguhi sayur genjer sebagai diplomasi Kominfo, namun ternyata Pavel berkeras bahwa Telegram tidak akan memberikan dan membuka data para penggunannya kepada siapapun itu, termasuk pemerintah Indonesia sendiri. Nah lho!

Menurut Pavel, Telegram merupakan 100 persen layanan privasi. Hal ini yang menjadikan landasan adanya kebijakan tersebut. Sehingga, jika pemerintah Indonesia bila ingin meminta dan membuka data, Telegram menolaknya. “Kami tidak akan membuat pengecualian khusus untuk negara manapun bahkan untuk negara seindah Indonesia. Tapi saya juga mengerti, komunikasi privasi dinyatakan dalam konstitusi Indonesia,” kata Pavel.

Menurutnya, Telegram merupakan layanan private chat yang harus memiliki kebijakan yang tegas. “Solusi kami sederhana, seperti yang Anda ketahui tentang Telegram adalah ruang chat pribadi. Sebagai alat pribadi kami memiliki kebijakan yang ketat, kami tidak memberikan data pribadi kepada pihak ketiga atau pemerintah. Kami tegas untuk hal ini,” tandas lelaki yang menjadi obyek foto banyak orang di Kominfo ini.

Diungkapkannya juga, saat ini, ada 20 ribu pengguna mendaftar setiap hari, secara global sekitar 600 ribu pengguna baru Telegram. “Indonesia itu penting, tapi kita juga dukung privacy secara global,” tandasnya lagi.

<< Sebelumnya

 




    Thanks for sharing!
    Copy Link