Search
Minggu 8 September 2024
  • :
  • :

Akuisisi WhatsApp oleh Facebook Ternyata Masih Terganjal

MAJALAH ICT – Jakarta. Walaupun pihak Amerika Serikat telah menyetujui pembelian WhatsApp oleh Facebook senilai 19 miliar dolar, proses akuisisi tenryata belum kelar. Hal itu karena Facebook belum mendapat persetujuan dari Uni Eropa, setelah beberapa negara di Eropa mempermasalahkan akuisisi tersebut. Permasalahan yang diangkat beberapa negara Eropa seperti Inggris, Spanyol dan Perancis adalah kekhawatiran mereka soal privasi dan antitrust yang bakal dijalankan Facebook melalui WhatsApp.

Selain itu, beberapa operator seluler di Eropa sendiri telah menyuarakan keprihatinannya bahwa Facebook akan makin menguasai bisnis sosial media dan layanan mobile messaging di Eropa. Mereka khawatir, hal itu akan melemahkan bisnis konvensional yang sudah dijalankan operator seluler di kawasan Eropa, yaitu Telefonica dari Spanyol dan Vodafone di Inggris. Selain itu, masalah kesanggupan Facebook membayar pajak operasi di Eropa juga dipertanyakan.

Facebook sendiri telah meminta secara langsung pada Komisi Eropa agar meninjau atas apa yang dikhawatirkan sejumlah negara di Eropa. Pihaknya berharap, hasil tinjauan yang diberikan Komisi Eropa nantinya bisa menghindari rintangan dari sejumlah negara tersebut. Langkah Facebook ini merupakan bagian dari strategi yang sudah disiapkan Facebook agar regulator antitrust di Eropa bisa mempercepat persetujuan akuisisi.

Dibelinya WhatsApp oleh Facebook senilai 19 miliar dolar AS membuat khawatir pengguna WhatsApp bahwa datanya akan dipakai Facebook untuk kepentingan iklan dikemudian hari. Namun, hal itu disanggah langung oleh CEO WhatsApp, Jan Koum.

"Melindungi privasi pengguna sudah tertanam dalam DNA kita, dan kita membangun WhatsApp dengan tujuan seperti ini: Anda tak harus memberikan kami nama dan kami tak meminta alamat email Anda," tulisnya dalam sebuah tulisan di blog resmi WhatsApp. Ditambahkannya, "Kami tak tahu mengenai tanggal lahir Anda. Kami tak tahu alamat Anda. Kami tak tahu Anda kerja apa. Kami tak tahu apa yang Anda sukai, apa yang Anda cari, atau dimana Anda lewat GPS. Tak ada data yang pernah disimpan oleh WhatsApp, dan kami tak berencana untuk mengubahnya."

Menurut Koum, pemberitaan yang ada sekarang ini banyak yang tidak akurat dengan tanpa sumber jelas mengenai privasi pengguna WhatsApp. Koum sendiri akan berada di depan untuk mempertahankan data pengguna agar tidak diserahkan pada siapapun.

Aksi korporasi Facebook membeli WhatsApp senilai 19 miliar dolar AS, masih berbuntut. Beberapa operator di dunia merasa ditipu oleh WhatsApp dengan kejadian ini. Pasalnya, WhatsApp menagihkan bayaran pesan instan kepada operator di dunia mencapai 32,5 miliar dolar AS, yang bahkan diprediksi 54 miliar dolar AS pada 2016.

Operator telekomunikasi, yang sudah membayar mahal ke WhatsApp ternyata tidak mendapatkan apa-apa karena pengguna WhatsApp tidak dikenakan biaya apapun alias gratis. Sehingga, tidak ada pendapatan yang mausk. Dengan penjualan WhatsApp, yang sangat diuntungkan adalah WhatsApp, sementara operator telekomunikasi hanya bisa gigit jari. 

Sebagaimana diketahui, berita mengejutkan datang dari platform jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg, Facebook. Facebook mengumumkan membeli aplikasi pesan instan WhatsApp senilai 19 miliar dolar AS atau sekitar Rp. 228 triliun.

Akuisisi sendiri dikabarkan WhatsApp akan mendapat 4 miliar dolar atau Rp. 48 triliun secara cash dan sisanya akan berupa saham di Facebook. 

Saat ini Whatsapp memiliki 450 juta pengguna yang menggunakan layanan ini tiap bulannya. Dari jumlah pengguna tersebut, 70% menggunakannya untuk aktivitas setiap hari. "WhatApp dalam jalurnya untuk mengkoneksikan 1 miliar orang. Layanan yang menggapai milestone seperti itu tentu sangat berharga," kata Mark Zuckerberg, Founder dan CEO Facebook, sebagaimana dikutip dari Mobilesyrup. Menurut Mark, dirinya mengenai CEO WhatsApp Jan Koum sejak lama dan berhasrat untuk bermitra dengan dirinya dan tim untuk membuat dunia makin terbuka dan terkoneksi.

Jan Koum sendiri mengatakan bahwa pertumbuhan WhatsApp sangat bagus dan ditopang oleh kesederhaan, kekuatan dan kemampuan mengirimkan pesans ecara instan. "Kami sangat tertarik dan bangga bermitra dengan Mark dan facebook untuk membawa produk ini makin luas ke seluruh penjuru dunia," katanya.