MAJALAH ICT – Jakarta. Kementerian Komunikasi dan Informatika telah membuka pendaftaran Program Startup Studio Indonesia (SSI). Melalui program inkubasi intensif itu, Kementerian Kominfo mendampingi dan membina para startup digital tahap awal (early-stage) tanah air untuk bisa mencapai product-market fit secara optimal.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menayatakan hingga batch 4 yang tengah berjalan ini, program inkubasi SSI secara total telah menelurkan 65 alumni startup yang berhasil berkembang pesat pasca-pelatihan.
“Tercatat, total pendanaan yang tersalur ke startup alumni SSI Batch 1-3 hingga Mei 2022 mencapai Rp332,1 Miliar. Dari setiap batch, 30-40% diantaranya telah mendapatkan pendanaan tahap awal setelah mengikuti SSI,” jelasnya di Jakarta Pusat, Selasa (21/06/2022).
Dirjen Semuel menyatakan kebanggaan atas pencapaian alumni program SSI. Menurutnya, Kementerian Komifno mengharapkan startup digital akan berkembang dan membawa dampak dalam perekonomian nasional.
“Kami sangat bangga melihat berbagai pencapaian dari para alumni SSI. Tidak hanya dari segi pendanaan, yang lebih penting adalah startup early-stage ini bisa berkembang memberikan dampak yang semakin penting bagi perekonomian dan kualitas hidup di dalam negeri,” ungkapnya.
Startup Studio Indonesia diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika pada September 2020 dalam mendukung kemajuan ekosistem startup Indonesia melalui penyediaan fasilitas yang memberikan akses bagi para pegiat early-stage startup mengembangkan potensi bisnisnya. Kini Kementerian Kominfo sudah membuka program untuk Batch ke-5.
“Mengusung tema “More Brainstorming, Less Classes”, Startup Studio Indonesia memfokuskan pada pembekalan ilmu dan wawasan praktis, dan menitikberatkan pada coaching dan mentoring langsung dari para praktisi terkemuka di industri startup,” ungkap Dirjen Aptika Kementerian Kominfo.
Program Startup Studio Indonesia Indonesia memperkuat dan melengkapi program pemberdayaan startup digital Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dan Hub.id yang dimiliki Kominfo.
Dirjen Semuel menegaskan komitmen untuk memberdayakan startup digital nasional agar bisa terus berkembang.
“Kami di Kominfo berkomitmen untuk terus mencetak dan memberdayakan startup-startup kebanggaan Indonesia, yang agile, solutif, dan mampu memenuhi kebutuhan pasar, melalui SSI dan program-program lainnya,” tandasnya.
alah satu alumni yang berkembang pesat setelah mengikuti SSI adalah Verihubs, alumni dari Batch 1. Dengan visi menjadi platform verifikasi paling inklusif di Indonesia, Verihubs mengembangkan solusi Know Your Customer (KYC) berbasis teknologi artificial intelligence (AI) untuk proses onboarding pelanggan secara digital.
“Tidak hanya itu, kami juga meluncurkan produk Know Your Business (KYB), untuk membantu memverifikasi informasi esensial dalam suatu bisnis yang bisa digunakan untuk membantu proses verifikasi skor kredit,” tutur CTO dan Co-Founder Verihubs, Williem.
Bahkan Verihubs juga menyediakan solusi Know Your Employee (KYE) atau yang dikenal juga Verika (Verifikasi Karyawan). “Aplikasi itu digunakan untuk melakukan pre-screening kandidat karyawan. Semua produk digital ini membantu mengeliminasi kemungkinan kesalahan dan inefisiensi yang disebabkan proses manual,” jelas WIlliem.
Berdasarkan National Institute of Standards and Technology (NIST), inovasi Verihubs dinobatkan menjadi perusahaan dengan teknologi face recognition terbaik di Indonesia selama dua tahun berturut-turut,
“Saat ini, Verihubs secara konsisten memproses lebih dari 4,5 juta verifikasi per bulan dan telah meningkatkan pendapatan hingga 25x lipat dalam waktu setahun,” tutur Williem.
Alumni Program SSI Batch 2, LingoTalk berhasil meraih 2 tahap pendanaan awal dari Iterative Capital, Eduspaze by Spaze Ventures, dan Kistech Pte Ltd. Startup edukasi bahasa asing ini juga meluncurkan lini produk baru untuk segmen anak melalui sekolah, yaitu LingoJunior. Produk itu menyediakan kurikulum dan materi topic-based yang inovatif Education Alliance Finland.
“Salah satu pembelajaran paling penting yang kami dapatkan dari program SSI adalah strategi meraih product-market fit (PMF), fokus dan memaksimalkan effort & resources perusahaan di ranah tersebut. Saat ini, LingoJunior telah bekerja sama dengan lebih dari 150 sekolah selama 3 bulan terakhir,” jelas CEO LingoTalk, Andre Benito.
Menurut Andre Benito, sepanjang tahun 2022 ini, LingoTalk akan memperluas cakupan kerjasama dengan sekolah-sekolah swasta maupun negeri yang ada di Pulau Jawa dan Sumatra.
“Dimana terdapat 59% total TK-SD di Indonesia untuk bisa membangun pondasi kemampuan pembelajaran bahasa asing sejak dini, guna mencetak talenta yang dapat bersaing di ranah global,” tuturnya.
Salah satu alumni Program SSI Batch 3 Soulparking, terbukti berani keluar dari zona nyaman dengan menahbiskan model bisnis baru berupa sistem franchise dan Hardware-as-a-Service (HaaS). Startup yang mendigitalisasi sistem parkir ini pun mencatatkan pertumbuhan pendapatan lebih dari 20% setiap bulan, serta menambah titik operasional sebesar 50% dengan berekspansi ke Bali – setelah sebelumnya berfokus di Jabodetabek dan Pulau Jawa.
“Kami sangat bersyukur berkesempatan mengikuti program SSI, karena kami bisa berkenalan dengan para founders, mentor, dan teman-teman baru, serta saling belajar dari satu sama lain,” tutur CBO dan Co-Founder SoulParking, Andru Surya Wijaya.
Menurut Andru, SSI adalah program terbaik untuk bisa mendulang pembelajaran dan pengalaman tentang membesarkan startup dari tahap awal. “Terlebih dengan adanya sesi 1-on-1 dengan mentor, kami di SoulParking seperti mendapatkan motivasi baru, karena kami menyadari bahwa kegagalan dan pivot merupakan hal normal dalam proses, agar kita semua bisa mewujudkan startup yang agile dan sukses,” katanya.
Selain ketiga startup tersebut, ada banyak alumni SSI lain yang telah mempraktikkan ilmu selama pelatihan dan meraih pencapaian yang tak kalah mentereng. Beberapa startup yang berhasil mendapatkan pendanaan tahap awal setelah mengikuti program inkubator ini adalah Justika dan Praktis (SSI 01); Finku, Gajiku, Keyta, serta Fishlog, (SSI 03). Sementara itu, Verihubs, Deall Sejuta Cita (SSI 02), Finku dan Sribuu (SSI 03) ikut terpilih menjadi wakil Indonesia dalam program inkubator Silicon Valley, Y Combinator.