MAJALAH ICT – Jakarta. B Capital, perusahaan investasi global bertahap, hari ini mengumumkan penutupan dana pertumbuhan ventura ketiganya dan dana pendamping terkait (Growth Fund III), dengan komitmen modal agregat sekitar US$ 2,1 miliar atau senilai Rp 32,7 triliun. Paket pendanaan ini memungkinkan B Capital memaksimalkan investasi untuk pertumbuhan perusahaan di Amerika Serikat dan Asia.
“Sejak awal, B Capital telah berkomitmen untuk berinvestasi di perusahaan teknologi mutakhir di seluruh dunia,” kata Eduardo Saverin, Co-Founder, Managing Partner di B Capital. “Portofolio Growth Fund III mencakup perusahaan yang mengubah masing-masing industri dan menghasilkan dampak yang signifikan. Kemitraan strategis eksklusif kami dengan Boston Consulting Group (BCG) serta eksistensi yang kuat di pasar dan kawasan penting, memungkinkan kami untuk memberikan wawasan strategis dan saran kepada perusahaan portofolio kami pada bidang utama bisnis mereka. Strategi beragam dan progresif ini merupakan fondasi bagi pertumbuhan perusahaan portofolio yang konsisten dan kesuksesan yang luar biasa.”
Didirikan pada tahun 2015, B Capital dipimpin oleh Howard Morgan, Sheila Patel, Eduardo Saverin, dan Raj Ganguly. Dengan memanfaatkan pengalaman perusahaan secara global bersama tim investor dan penasihat platform yang berpengalaman, B Capital berinvestasi di perusahaan teknologi mulai dari pertumbuhan awal hingga tahap akhir, terutama di sektor perusahaan, teknologi keuangan (fintech), serta teknologi kesehatan.
“Penekanan kami pada investasi bernilai tambah, didukung oleh penasihat platform kami dan kemitraan strategis dengan BCG, memungkinkan kami untuk mempercepat pengembangan dan pertumbuhan bisnis di seluruh portofolio kami,” kata Raj Ganguly, Co-Founder, Managing Partner di B Capital. “Pendekatan ini mendorong model investasi berkinerja tinggi, yang akan terus kami terapkan pada seri Growth Fund III.”
Penutupan seri Growth III Fund adalah capaian terkini B Capital, yang baru-baru ini mengumumkan penutupan Ascent Fund II, pendanaan perdana tahap awal untuk perusahaan senilai US$ 250 juta. B Capital juga menempatkan Indonesia sebagai wilayah kunci dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di Asia.
Selain itu, B2B e-commerce merupakan salah satu target utama B Capital di Asia, khususnya Indonesia dengan gencar berinvestasi di sejumlah startup dengan memimpin berbagai putaran pendanaan ataupun turut berpartisipasi. Antara lain, pada Mei 2020 B Capital berinvestasi pada putaran pendanaan Seri B untuk Kopi Kenangan sebesar US$ 109 juta, kemudian B Capital juga memimpin putaran pendanaan Seri A US$ 20 juta ke startup B2B e-commerce Ula pada Oktober 2021, pendanaan Seri B sebesar US$ 53 juta ke startup fintech Payfazz pada Juli 2020, putaran pendanaan awal senilai US$ 2,8 juta untuk fintech Finku pada Mei 2022, berpartisipasi pada pendanaan Seri C sebesar US$ 70 juta ke startup Super pada Juni 2022, dan berpartisipasi dalam putaran pra-Seri A startup konstruksi B2B Brik yang hampir mengumpulkan sekitar US$ 12 juta pada Desember 2022.
Alasan gencarnya investasi B Capital di beragam startup Indonesia, di antaranya pasar B2B yang besar di mana kelas menengah terus berkembang, yang menyumbang lebih dari 40% konsumsi. Meningkatnya adopsi digital dan penggunaan teknologi di seluruh rantai pasokan, di antaranya pergudangan, manajemen transaksi, dan pemasaran. Juga, para pendiri dan tim pendiri yang kuat dengan pengetahuan industri yang mendalam serta penetrasi pasar sehingga mampu mengubah lanskap B2B/ritel yang ada.