MAJALAH ICT – Jakarta. Bank Mandiri terus menggenjot layanan electronic cash atau E-Cash. Mandiri menginginkan agar E-Cash makin mudah diakses dan banyak digunakan oleh nasabah yang akrab dengan teknologi informasi. Untuk itu Mandiri bekerja sama dengan pihak ketiga untuk membantu dan mengefektifkan program ini.
Demikian dikatakan Senior EVP Transaction Banking Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans. "Analoginya adalah kalau kita mau kembangnya cepet, kita harus franchise-kan ini ke orang lain, tapi tetep harus kita kontrol. Dengan men-franchise-kan kepada pihak ketiga, masing-masing bawa modal dan resources masing-masing akan berkembang lebih baik," katanya.
Ditambahkan Rico, hadirnya pihak ketiga akan membantu dan mengefektifkan program, dan mereka juga diuntungkan karena merupakan solusi yang bagus bagi platform yang bisa dikembangkan. Adapun pihak ketiga yang digandeng Mandiri adalah IBM dan Tech In Asia.
Bersama kedua mitra tersebut, Mandiri menggelar acara yang menantang para programmer untuk saling beradu ide baik secara teknis dan bisnis dalam memanfaatkan produk E-Cash menjadi produk digital siap pakai. Tercatat telah ada 800 developer IT yang siap beradu.
Sementara itu, General Manager Banking dan Financial Markets IBM Indonesia, Inge Halim, menyatakan pihaknya siap menyediakan Digital Innovation Platform yang akan digunakan para developer TI membangun E-Cash.
Sebagaimana diketahui, produk E-Cash merupakan aplikasi elektronik berbasis server. Aplikasi ini menggabungkan layanan perbankan dan layanan telekomunikasi yang bisa digunakan nasabah mandiri ataupun yang bukan. Pada aplikasi ini nomor telepon seluler menjadi nomor rekening. Per Desember 2015 terdapat lebih dari 1,7 juta pengguna E-Cash dengan nilai transaksi mencapai lebih dari Rp1,9 triliun.