MAJALAH ICT – Jakarta. Perusahaan pemesanan transportasi sepeda motor Go-Jek mengumumkan telah mengakuisisi tiga bisnis fintech dalam upaya mempersiapkannya untuk meluncurkan platform pembayaran bergerak penuh pada tahun 2018. Teurngkap, Go-Jek berencana untuk melantai di bursa pada 2018.
Go-Jek diketahui membeli Kartuku, perusahaan pemrosesan pembayaran offline di Indonesia, kemudian Midtrans, gateway pembayaran online dan Mapan, jaringan simpan pinjam berbasis masyarakat setempat. Bisnis saat ini memproses hampir 5 miliar dolar kartu debit dan kartu kredit, dan transaksi dompet digital untuk layanan, penyedia layanan dan pedagang, Go-Jek mengatakan.
CEO Go-Jek Nadiem Makarim mengatakan 2018 akan menjadi “tahun Go-Pay” karena perusahaan tersebut bermaksud untuk mendaftar dengan jumlah mitra di Indonesia untuk membuka aplikasinya agar dapat digunakan untuk membayar barang-barang secara online dan ritel. toko. Diungkapkan juga rencana untuk melalukan IPO pada 2018.
Go-Jek mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa akuisisi tersebut akan memungkinkannya untuk menyediakan pembayaran inklusif untuk ekosistem bagi institusi keuangan, perusahaan dan pedagang UKM, bersama dengan konsumen yang tidak diuntungkan dan tidak berpihak. “Kami sekarang membawa Go-Jek ke tahap berikutnya. Melalui akuisisi, kami akan bekerja bahu-membahu dengan tiga perusahaan yang berpikiran sama yang memiliki visi dan etos kami,” kata Makarim.
Go-Jek adalah salah satu perusahaan digital terbesar di Indonesia dan sudah mengoperasikan jasa ojek online, pengiriman dan logistik di beberapa wilayah. Manajamen Go-Jek mengklaim 15 juta pengguna aktif mingguan dan memproses 100 juta transaksi per bulan.
Para pendukungnya dilaporkan termasuk Tencent, perusahaan di balik China payment giant WeChat Pay, yang menginvestasikan antara $ 100 juta dan $ 150 juta dalam dana pendanaan $ 1 miliar sepanjang tahun 2017.