MAJALAH ICT – Jakarta. Kementerian Komunikasi dan Informatika hari ini mengelar rapat besar membahas rencana penataan kembali frekuensi 850 MHz. Frekuensi yang sekarang ditempati Telkom Flexy, Bakrie Telecom, SmartFren, dan Indosat Star One ini dianggap pemerintah perlu ditata kembali untuk mengakomodasi kondisi saat ini sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat dan tantang teknologi ke depan.
Adapun dari dokumen penataan yang Majalah ICT dapatkan, beberapa hal penting dari rencana penataan ini adalah bahwa penataan akan mengadopsi teknologi netral, kemudian akan dilakukannya radio access network (RAN) yang bersifat sharing.
"Penataan akan juga melibatkan swap (perpindahan) frekuensi antara Telkom dan BTEL untuk wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat, serta Telkom dan SmartFren," terang Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) M. Ridwan Effendi.
Ditambahkan Ridwan, dalam rapat besar hari ini diselenggarakan sosialisasi mengenai rencana ini. "Konsultasi publik dihadiri operator fixed wireless access (FWA), jaringan bergerak seluler, penyedia jasa trunking serta Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia," jelas Ridwan.
Dan hasilnya, lanjut Ridwan, dibentuk dua tim yang bekerja secara paralel. "Tim 1 membuat produk hukum terkait rencana penataan, dan Tim 2 akan melakukan seleksi beauty contest blok yang kosong dan penataan menyeluruh di 850 MHz agar contigous," pungkas Ridwan.
Dari bagan rencana penataan, terlihat bahwa Telkom akan pindah berdampingan dengan Indosat. Telkom dan Indosat diketahui akan memanfaatkan frekuensi ini untuk extended GSM. Berikut ini rencana penataan frekuensi 850 MHz yang akan dilakukan pemerintah:
![""]("../tinymcpuk/gambar/image/penataan_850.jpg")
