MAJALAH ICT – Jakarta. Kebocoran data dalam proses registrasi nomor ponsel prabayar ternyata bukan isapan jempol semata. Dan korbannya juga tidak tanggung. Yaitu, Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil), Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh. Zudan mengaku bahwa dirinya juga menjadi korban pencurian nomor identitas kependudukan.
Disampaikan Zudan, Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK) miliknya telah dipakai oleh seseorang untuk mendaftar registrasi kartu prabayar. Namun, Zudan mengaku tidak mengetahui bagaimana ornag lain bisa mendapatkan data NIK dan nomor KK miliknya.
“Kita tindak yang seperti itu, di-unregister saja dari operatornya. Ada caranya masing-masing operator,” kata Zudan. Zudan juga tak tahu di mana orang itu mencari informasi tentang nomor KK dan NIK tersebut.
Dalam kesempatan itu, Zudan juga mengimbau masyarakat berhati-hati dan tidak mudah menginformasikan NIK dan nomor KK ke pihak yang tidak berwenang. Zudan juga meminta masyarakat tidak mempublikasikan data NIK dan nomor KK di media sosial. Dan mengenai banyaknya kartu keluarga dan NIK yang bertebaran di internet, pihaknya belum mengetahui penyebab hal itu terjadi.
“Mulai hari ini, rahasiakanlah nomor KK dan/atau NIK kepada yang tidak berwenang,” kata Zudan. Diingatkannya, data NIK dan nomor KK mudah disalahgunakan oleh banyak pihak, sehingga data tersebut harus dijaga kerahasiaannya.