MAJALAH ICT – Jakarta. Di Hari Batik Nasional 2 Oktober ini, mesin pencari Google pun berganti baju. Jangan salah sangka dan kaget, Google bukan berubah menjadi penjualan online shopping, namun memang di halaman muka mesin pencari terbesar tersebut, dipasang doodle khusus yang menggambarkan orang yang mengenakan batik.
Di Halaman depan Google tersebut, logo Google diganti dengan enam anggota keluarga Indonesia ‘berseragam’ batik demi mengenang peristiwa ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi. Indonesia sendiri sejak tahun 2009 telah merayakan 2 Oktober sebagai hari batik nasional. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengeluarkan Keppres No. 33/2009 yang menetapkan tanggal tersebut sebagai peringatan diakuinya batik sebagai warisan dunia.
Kalau diperhatikan, bukan kali ini saja Google mengganti halaman depannya yang berlogo Google dengan aktivitas yang ada di tanah air. Seperti 17 Agustus lalu, Google kembali ikut merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia. Memperingati HUT RI ke-69 ini, Google Doodle atau tampilan logo Google dengan hal-hal terkait HUT RI tersebut. Di antaranya adalah rumah-rumah adat Indonesia, anak sekolah melakukan penaikan bendera Merah Putih, orang-orang memakai ikat kepala Merah Putih dan juga hadirnya perempuan Bali dan dari Papua.
Penghormatan Google terhadap Hari Kemerdekaan Indonesia ini bukanlah yang pertama. Sebab, tahun-tahun sebelumnya Google juga menampilkan hal serupa meski hanya di Google.co.id. Seperti tahun lalu, yang digambarkan dengan gambar burung Garuda Pencasila serta nuansa merah putih yang menggambarkan bendera negara kita. Kemudian tahun sebelumnya digambarkan dengan perayaan 17 Agustus-an dimana ada pohon panjat pinang serta bendera Merah Putih dalam potangan kecil-kecil sebagaimana sering kita temui di saat perayaan 17 Agustusan di berbagai pelosok Indonesia.
Hubungan Google dengan pemerintah Indonesia cukup harmonis. Kehadiran Google mendapat sambutan bahkan karpet merah dari petinggi negara. Saat Google mulai melakukan penjelajahan untuk Google Street View, bahkan dilepas oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Pangestu. Bukan hanya itu, pejabat-pejabat Indonesia dikabarkan telah juga mendatangi markas Google di Mountain View California, Amerika Serikat.
