MAJALAH ICT – Jakarta. Teknologi prosesor dari perusahaan termasuk ARM, AMD dan Intel ternyata memiliki kerentanan keamanan dengan potensi untuk memungkinkan akses ke informasi sensitif yang tersimpan pada smartphone, komputer dan perangkat lain yang terhubung.
Periset di Google’s Zero Proyek menemukan masalah – yang semua pihak mempertahankan masih harus dieksploitasi oleh penjahat – pada bulan Juni 2017. Vendor yang terkena dampak telah bekerja pada perbaikan sejak dan serangkaian patch keamanan sudah tersedia untuk beberapa perangkat, kata Google.
Dalam sebuah pernyataan, Intel mengatakan perusahaan tersebut ditetapkan untuk membuat masalah publik minggu depan, namun terpaksa membuat pernyataan karena “laporan media yang tidak akurat”.
Laporan muncul kemarin (3 Januari) dengan liputan luas dari media di seluruh dunia. Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, CEO Intel Brian Krzanich mengatakan bahwa telepon, PC dan infrastruktur lain yang terhubung seperti aplikasi awan dapat terpengaruh.
ARM – yang teknologinya digunakan di 95 persen pasar prosesor smartphone – mengatakan sebagian besar produknya tidak terpengaruh oleh salah satu dari tiga varian utama kerentanan yang diidentifikasi oleh periset Google.
Namun, perusahaan tersebut mengkonfirmasi bahwa Cortex-A8, A9, A15, A17, A57, A72, A73, A75, R7 dan R8 rentan terhadap varian pertama dan kedua. Varian ketiga bisa mempengaruhi ARM’s Cortex-A15, A57, A72 dan A75 yang diperingatkan.
ARM menambahkan: “Penting untuk dicatat bahwa metode [serangan] ini bergantung pada malware yang berjalan secara lokal yang berarti sangat penting bagi pengguna untuk mempraktikkan kebersihan keamanan dengan tetap memperbarui perangkat lunak mereka dan menghindari tautan atau unduhan yang mencurigakan.”
Google mengatakan pengguna Android dengan update keamanan terbaru sudah terlindungi, begitu pula pengguna perangkat Pixel dan Nexus-nya. Ini menambahkan bahwa tidak ada aplikasinya yang rentan.