Search
Kamis 28 November 2024
  • :
  • :

Hadir di BUMN Startup Day, VCGamers Apresiasi Dukungan Pemerintah ke Startup

MAJALAH ICT- Jakarta. VCGamers menjadi bagian di dalam BUMN Startup Day. Co Founder & COO VCGamers, Hartanto Lee, menyatakan, pihaknya menyambut baik event tersebut. Karena event ini menunjukkan dukungan pemerintah terhadap perkembangan Startup yang ada di Indonesia.

“Tentunya kami sangat bangga menjadi bagian dari BUMN Startup Day hari ini. Kami pun mengapresiasi event ini karena ini merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam pengembangan startup di tanah air,” kata pria yang akrab disapa Hartanto ini.

Dirinya pun menjelaskan, event ini memberikan ruang bagi startup di tanah air untuk dapat bertemu dengan venture capital dari BUMN untuk pengembangan usaha atau scale up.

“Kami berharap agar kegiatan ini bisa digelar secara terus menerus. Selain itu, juga memberikan banyak manfaat dalam perkembangan ekonomi digital di Indonesia,” ujarnya.

BUMN Startup Day

BUMN Startup Day merupakan inisiatif dari Kementerian BUMN, bersama dengan BUMN dan para venture capital BUMN untuk memfasilitasi pertukaran ide, inspirasi dan kolaborasi antara BUMN Indonesia dengan para startup terkurasi dalam tahap scale up dan growth.

BUMN Startup Day mengambil peran aktif dalam memanfaatkan peluang ekonomi digital yang besar di Indonesia untuk mendukung generasi muda, kreator, pencipta lapangan kerja baru, dan menjadi bagian dari ekosistem ekonomi digital dengan sinergi yang lebih erat dan saling menguntungkan.

Dalam sambutannya, Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan, Presiden Joko Widodo sempat mengingatkan bahwa ekonomi digital akan menjadi salah satu pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 lalu.

Dia mengatakan kalau diproyeksikan ekonomi digital Indonesia akan menjadi yang paling besar se-Asia Tenggara pada tahun 2030. Atau sebesar 40% dari total ekonomi digital di Asia Tenggara dengan nilai sebesar Rp 4500 Triliun.

“Dan kalau kita lihat momentum ini juga mayoritas penduduk Indonesia ini usianya muda. Sekarang 40% di bawah 35 tahun. Artinya apa? Indonesia mempunyai market yang besar dan punya potensi Sumber Daya Manusia yang saat bersamaan juga menjadi sebuah kesinambungan antara ekonomi digital dan sumber daya manusianya,” katanya dilansir dari kanal YouTube Kementerian BUMN.

Menurut dia perkembangan tersebut perlu mendapatkan dorongan secara menyeluruh. Sehingga, BUMN mencoba untuk menginisiasi dan membangun ekosistem di BUMN untuk mendukung perkembangan startup di Indonesia.

Saat ini BUMN juga telah mempunyai venture capital. Di antaranya yaitu Mandiri Capital, BRI Venture, Telkom dan Telkomsel.

“Dan yang terakhir BNI juga saya minta untuk membuat venture capital. Dan venture capital yang ada di BUMN ini sudah berinvestasi kepada 336 Startup yang memang kalau dilihat hari ini banyak juga yang sudah mulai menjadi Soonicorn atau Unicorn,” ujarnya.

Dia menerangkan, BUMN Startup Day digelar untuk membuat BUMN dekat dengan startup tanah air.

“Dan kita minta para BUMN tidak langsung berinvestasi tetapi harus pendampingan dengan para venture capital yang ada di BUMN karena kita tidak mau para direksi dari BUMN yang tidak punya pengalaman di industri digital ini langsung berinvestasi tanpa ada pendampingan, karena kita jaga supaya ini benar-benar ada keberlanjutan,” ujarnya.

Dia menerangkan sebanyak 150 exhibitor dan 250 startup dari 12 cluster yang ada hadir di dalam event tersebut.

“Lalu di sini juga ada 22 BUMN, yang berusaha melihat apa ada potensi untuk melakukan business matching,” katanya.

Secara garis besar terdapat sebanyak lima hal yang menjadi tujuan digelarnya BUMN Startup Day. Masing-masing adalah Business Matching, Investor Pitching, Rapid Mentoring Startup, Conference dan Exhibition.

“Mohon dukungan Bapak (Presiden Joko Widodo) dan pemerintah supaya ini bisa menjadi gelombang besar untuk kemajuan digital ekonomi Indonesia sebagai salah satu pertumbuhan ekonomi masa depan,” katanya.

Presiden Jokowi Imbau Startup Mampu Menjawab Kebutuhan Masyarakat

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengaku optimis dengan perkembangan ekonomi digital tanah air. Hal ini berdasarkan peluang ekonomi digital Indonesia yang terus berkembang pesat bahkan tertinggi di Asia Tenggara.

“Ekonomi digital kita tumbuh pesat dan tertinggi di Asia Tenggara. Melompat 8 kali lipat dari 2020 dari Rp 632 T melompat menjadi 4531 T di 2030, artinya peluangnya besar sekali,” katanya dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Presiden menyampaikan bahwa peluang itu merupakan kesempatan terbuka untuk anak muda. Apalagi, pengguna internet di Indonesia sudah mencapai angka 77,7 persen dan penggunaannya 8 jam 36 menit dalam satu hari.

Lebih dari itu, jumlah Startup Indonesia tertinggi keenam di dunia setelah Amerika, India, Inggris, Kanada dan Australia. “Ini juga potensi yang besar yang harus kita kembangkan,” ujarnya.

Saat ini, kata Presiden, Startup di Indonesia paling besar berasal dari kategori Fintech. Menurutnya, semua pihak harus dapat melihat bahwa kedepannya yang perlu dipecahkan dengan menggunakan teknologi adalah masalah krisis pangan.

“Itu adalah kesempatan, itu adalah peluang, itu adalah opportunity dan agriculture hanya 4 persen, hati-hati, ini ada kesempatan besar di situ. Karena di dalam urusan pangan itu ada yang namanya urusan produksi, ada yang namanya urusan distribusi, ada yang namanya urusan pasar,” katanya.

Selain itu, kategori kesehatan juga perlu menjadi perhatian karena memiliki peluang yang cukup besar.

“Kita ini negara dengan 17 ribu pulau, apa yang bisa kita lakukan agar kesehatan kita ini bisa melompat, telemedicine bisa disambungkan, operasi jarak jauh bisa disambungkan dengan platform, dengan aplikasi,” katanya.

Kemudian, hal yang tak kalah penting yaitu mengenai pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

“Kita memiliki 65,4 juta UMKM. Memang masih banyak persoalan, urusan kemasan, urusan kualitas produksi, urusan kapasitas produksi. Tetapi di situ baru 19 juta yang masuk ke platform digital. Sehingga masih ada ruang yang sangat besar untuk kita kerjakan di sana,” ujarnya.

Presiden Jokowi menyatakan bahwa terdapat dua penyebab startup tutup saat merintis. Hal itu disebabkan karena kehadirannya tidak dapat menjawab kebutuhan pasar dan kekurangan dana.

Oleh karena itu, dia berharap agar seluruh startup hadir untuk menjawab kebutuhan pasar yang ada.

“Lalu, yang kedua itu karena kehabisan dana. Ini nanti fungsinya venture capital, fungsinya BUMN, agar ekosistem besar yang ingin kita bangun ini bisa saling sambung sehingga semuanya bisa terdampingi dengan baik dan bisa tidak gagal untuk masuk ke pasar-pasar, peluang-peluang yang ada di Negara kita,” katanya.