MAJALAH ICT – Jakarta. “Indonesia perlu memanfaatkan potensi kekayaan intelektual yang ada untuk partisipasi maksimal dalam ekonomi global. Indonesia sedang mengembangkan suatu strategi nasional kekayaan intelektual dalam upaya bergeser dari resource-based ke innovation-based economy. Strategi ini memfasilitasi individu, UKM, dan perusahaan besar dalam menciptakan inovasi dan mendorong kemajuan ekonomi,” tegas Wamenlu A.M Fachir saat bertemu dengan Direktur Jenderal World Intellectual Property Organization (WIPO), Francis Gurry, di Kemlu, Jakarta, (19/9).
Pertemuan ini dihadiri pula oleh sejumlah Delegasi WIPO, dan Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO, dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, Hasan Kleib. Pertemuan membahas pentingnya kekayaan intelektual, peran Pemerintah dalam meningkatkan pemahaman, kapasitas, dan pengembangan kekayaan intelektual, serta peran WIPO dalam mendukung pemanfaatan kekayaan intelektual di Indonesia.
Saat ini tim pengembangan strategi nasional berada pada tahap penghimpunan data untuk merumuskan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan Indonesia. Upaya ini membutuhkan sinergi dan perpaduan multi-sektor yang tepat, termasuk di bidang pendidikan, riset dan pengembangan teknologi, kesehatan, perindustrian, perdagangan, kebudayaan, dan hukum.
Indonesia perlu meningkatkan kapasitas inovasi guna mempertahankan pertumbuhan dan mengatasi berbagai tantangan sosial. Kebijakan di bidang kekayaan intelektual bisa menjadi sarana yang tepat dalam mendukung upaya tersebut, terutama jika kerja sama diantara para pemangku kepentingan dilakukan secara efektif.
Mengingat pentingnya inovasi bagi pembangunan ekonomi, sosial, dan teknologi di Indonesia, kebijakan kekayaan intelektual harus mencakup isu alih teknologi. Kebijakan juga akan lebih efektif jika dapat memfasilitasi alih teknologi dari luar negeri, misalnya melalui lisensi, investasi asing, impor, atau pendanaan asing.
Hal ini tentunya juga harus mendukung dan selaras dengan kebijakan untuk memperkuat sumber daya manusia serta meningkatkan kapasitas dan daya saing. Selain itu, kebijakan kekayaan intelektual juga harus fokus pada aspek komersialisasi, sehingga inovasi yang diciptakan dapat diaplikasikan dan memiliki nilai ekonomi.
Dirjen WIPO menyampaikan bahwa pihaknya secara berkesinambungan bekerja sama dan mendukung Pemerintah Indonesia untuk peningkatan kreativitas dan kekayaan intelektual di Indonesia. Kunjungan ini juga dimanfaatkan oleh Dirjen WIPO untuk melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden RI dan membahas berbagai kerja sama yang dapat dilakukan antara Indonesia dan WIPO. Disamping itu Dirjen WIPO juga bertemu dengan sejumlah Menteri yang dianggap memiliki peran penting dalam pengembangan kekayaan intelektual, seperti Menteri Hukum dan HAM, Menteri Kesehatan, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif. Wamenlu dan Dirjen WIPO sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama di masa mendatang.
Pada kunjungan ini Dirjen WIPO juga akan membuka Global Innovation Index Conference. Konferensi akan membahas upaya peningkatan peringkat inovasi Indonesia, dengan mengkaji berbagai tahapan inovasi dan memberikan masukan tentang pembentukan kebijakan yang secara efektif dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas.