MAJALAH ICT – Jakarta. Berita menarik datang industri televisi berlangganan dimana terjadi perubahan kepemilikan anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia, Telkom Vision, setelah menjalin kemitraan dengan Chairul Tanjung Corporation (CT Corp). Kemitraan ini diprakarsai oleh Chairul Tanjung, Pimpinan CT Corp, dan Arief Yahya, CEO Telkom. Dengan kemitraan tersebut, CT Corp dan Telkom akan memiliki kepemilikan bersama di Telkom Vision.
"Telkom Vision memiliki posisi pasar yang unik dalam industri dan posisi yang baik untuk masa depan. Bersama-sama, kita berbagi komitmen untuk mewujudkan potensi industri ini bagi warga kami melalui Telkom Vision. Bisnis CT Corp memberikan banyak sinergi yang akan membantu Telkom Vision mencapai potensi penuh. Dalam kemitraan ini, visi kami adalah bahwa Telkom Group akan menjadi penyedia infrastruktur dan CT Corp akan menjadi penyedia konten "kata Chairul Tanjung.
Dengan penetrasi TV berbayar terendah di wilayah ditambah dengan kelas mengkonsumsi pertumbuhan tercepat di dunia, masih ada potensi pertumbuhan yang sangat besar untuk bisnis TV berbayar di Indonesia. Menurut Media Partners Asia, membayar penetrasi TV pada 2012 di India adalah pada 83% dari total rumah tangga TV, Singapura pada 81% dan China 54%, yang secara signifikan lebih tinggi dari Indonesia di mana hanya sebesar 7%.
"CT Corp adalah inovator dan pemimpin dalam menyediakan media dan layanan pelanggan terkait. Bersama-sama, kita berbagi komitmen membangun platform TV berbayar terkemuka di Indonesia dan visi mereka di balik pendekatan ini bentuk ekor burung persis dengan kita," kata Arief Yahya. "Kerjasama kami dengan CT Corp difokuskan pada penyediaan nilai lebih kepada pelanggan kami dan menciptakan aliansi diperkuat memberdayakan Telkom Vision dan media digital untuk maju dalam pasar media semakin kompetitif saat ini," tambahnya.
Dalam perubahan kepemilikan ini, Morgan Stanley bertindak sebagai Financial Advisor eksklusif untuk pemegang saham Telkom Vision atas transaksi ini.