MAJALAH ICT – Jakarta.Dalam era transformasi digital yang pesat di Indonesia, keamanan identitas menjadi faktor krusial bagi organisasi yang mengadopsi teknologi komputasi awan, kecerdasan buatan (AI), dan Internet of Things (IoT). Dengan meningkatnya jumlah identitas digital, baik manusia maupun mesin, ancaman siber semakin kompleks. Menurut Koh Ssu Han, Solutions Engineering Director, ASEAN, CyberArk, keamanan identitas tidak hanya memastikan perlindungan data tetapi juga mendukung kepatuhan terhadap regulasi lokal, seperti Peraturan Pemerintah No. 71/2019 tentang kedaulatan data. CyberArk menghadirkan solusi seperti Privileged Access Management dan Zero-Standing-Privileges (ZSP) untuk mengamankan akses identitas tanpa menghambat inovasi bisnis.
Dalam lanskap ancaman siber yang terus berkembang, membangun kepercayaan dengan karyawan dan pelanggan menjadi prioritas utama bagi organisasi di Indonesia. Koh Ssu Han menekankan bahwa pendekatan berbasis keamanan (security-first approach) dalam pengelolaan identitas sangat penting. CyberArk menawarkan mekanisme autentikasi yang kuat, seperti Multi-Factor Authentication (MFA) dan kontrol akses berbasis risiko yang didukung AI. Tidak hanya identitas manusia yang harus diamankan, tetapi juga identitas mesin, yang sering kali menjadi celah bagi penjahat siber untuk menyamar sebagai entitas sah dan mendapatkan akses tidak sah ke data sensitif.
Zero Trust menjadi strategi utama dalam memperkuat keamanan identitas, terutama bagi sektor-sektor kritis seperti jasa keuangan dan telekomunikasi. Konsep ini bekerja dengan asumsi bahwa tidak ada entitas yang dapat dipercaya secara otomatis. CyberArk menerapkan prinsip Zero Trust melalui autentikasi adaptif, otorisasi berkelanjutan, dan minimum akses istimewa. Dengan sistem berbasis risiko yang cerdas, organisasi dapat secara dinamis menyesuaikan izin pengguna berdasarkan faktor kontekstual seperti tingkat keamanan perangkat dan analisis perilaku pengguna. Pendekatan ini memungkinkan bisnis mengurangi risiko akses tidak sah dan meningkatkan ketahanan terhadap ancaman siber.
Dalam pengambilan keputusan keamanan, pemanfaatan AI menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi dan mendeteksi ancaman secara real-time. Koh Ssu Han menjelaskan bahwa CyberArk mengintegrasikan AI dalam solusi keamanannya untuk memperkuat deteksi anomali, mengotomatisasi kontrol akses, serta mencegah eskalasi hak istimewa yang tidak sah. Dengan analitik berbasis AI, organisasi dapat merespons ancaman lebih cepat dan lebih akurat, sehingga meminimalkan potensi pelanggaran keamanan. Seiring dengan adopsi AI yang semakin luas di Indonesia, perlindungan terhadap identitas mesin yang dihasilkan oleh AI menjadi semakin penting.
Kepatuhan terhadap regulasi lokal juga menjadi tantangan bagi perusahaan di Indonesia, terutama dalam menyimpan dan mengelola data sensitif. Dengan platform keamanan identitas yang dihosting secara lokal, CyberArk memungkinkan bisnis mematuhi persyaratan hukum seperti PP No. 71/2019. Solusi ini mendukung sektor-sektor utama, termasuk jasa keuangan, telekomunikasi, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan menyediakan keamanan berbasis cloud yang memungkinkan organisasi melindungi data penting dari ancaman siber yang terus berkembang.
Untuk melindungi organisasi dari ancaman siber yang semakin canggih, CyberArk menawarkan berbagai fitur utama dalam Identity Security Platform-nya. Beberapa di antaranya adalah MFA adaptif untuk keamanan akses berbasis risiko, ZSP untuk mengurangi hak istimewa tetap, dan Privileged Access Management (PAM) yang mengamankan kredensial akun sensitif. Selain itu, solusi ini mencakup manajemen akses istimewa pada endpoint serta pemantauan berbasis AI untuk deteksi ancaman secara real-time. Dengan adopsi teknologi ini, organisasi di Indonesia dapat meningkatkan ketahanan keamanan siber mereka, sekaligus memastikan efisiensi operasional yang berkelanjutan.
Keamanan identitas tidak hanya menjadi kebutuhan teknis, tetapi juga fondasi bagi transformasi digital yang aman dan berkelanjutan di Indonesia. Dengan solusi yang komprehensif dan sesuai regulasi, CyberArk berkomitmen untuk membantu organisasi membangun lingkungan digital yang lebih aman dan terpercaya bagi karyawan serta pelanggan.
(Penulis: Koh Ssu Han, Solutions Engineering Director, ASEAN, CyberArk)