MAJALAH ICT – Jakarta. PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) sebagai salah satu anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), bersama Universitas Internasional Batam (UIB) menyelenggarakan kegiatan pelatihan “Hygiene dan Sanitasi” di Kampung Tua Nongsa, Kelurahan Sambau (Kampung Tua Teluk Mata Ikan, Bakau Serip, Kampung Terih, dan Nongsa Pantai) yang diikuti oleh 38 perempuan yang berada di 4 Kampung Tua Nongsa, Kelurahan Sambau-Batam.
Melihat potensi besar yang dimiliki Kampung Wisata Nosa, Telin bersama UIB membuat program berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas kebersihan fasilitas penunjang kenyamanan wisata, salah satunya dengan memberikan pelatihan Hygiene dan Sanitasi bagi pengelola Homestay Kampung Wisata Nongsa.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Natal dan Tahun Baru 2023 yang rutin dilaksanakan oleh Telin setiap dua periode dalam satu tahun, yaitu saat Natal dan Tahun Baru serta Ramadan Idulfitri di setiap kantor Network Area kami di Indonesia maupun global office kami di luar Indonesia. Melalui pillar ESG #TelinforCommunity, kami berharap dapat terus memperkuat komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup stakeholder kami, dalam hal ini masyarakat pesisir terutama perempuan, melalui pelatihan yang berkelanjutan sehingga dapat memberikan keterampilan lebih untuk membantu memberikan tambahan penghasilan kepada keluarganya,” ujar CEO Telin, Budi Satria Dharma Purba.
Sejalan dengan hal tersebut, UIB sebagai akademisi turut mendukung berbagai program pembangunan berkelanjutan (TPB) di Indonesia, termasuk kegiatan pelatihan yang diselenggarakan bersama Telin. “Kegiatan ini merupakan hal yang penting dalam proses pengembangan kampung wisata yang berkelanjutan. Pengelola homestay dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk menjaga kebersihan diri sendiri, kebersihan rumah/fasilitas homestay dan kebersihan lingkungan. Hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan jumlah pengunjung/turis di kampung wisata,” jelas Rektor UIB, Dr. Iskandar Itan.
Kampung Tua Nongsa memiliki potensi wisata alam dengan keragaman flora dan fauna, konservasi mangrove, edukasi, serta wisata pantai dan wisata budaya yang dapat difokuskan pada culture tourism dan ecotourism dengan mengusung prinsip “Pariwisata Ramah” yang berpedoman pada Community Based Tourism melalui pemberdayaan masyarakat sekitar dalam pengelolaannya. Layanan jasa pariwisata Desa Wisata Kampung Tua Nongsa difokuskan guna memenuhi minat wisatawan akan keindahan bentang alam yang menarik dan unik, kegiatan sosial budaya masyarakat yang tergambar dalam sistem adat istiadat, pola kebudayaan, dan kearifan lokal serta ketertarikan wisatawan akan kehidupan masyarakat kampung/pedesaan di pesisir laut Nongsa kota Batam.
Selain itu, Kampung tersebut memiliki ekowisata dengan destinasi pantai pasir putih dengan pemandangan yang menghadap langsung ke negara jiran yakni Singapura dan Malaysia. Ekowisata ini mengusung sajian wisata yang ramah dan berpedoman pada nilai-nilai kebermanfaatan alam, lingkungan, sosial masyarakat, dan pendidikan. Hal ini dinilai sangat penting bagi keberlangsungan makhluk hidup di sekitar karena menjadi dasar pembentukan rantai makanan ekosistem laut, serta dapat mencegah terjadinya bencana dan abrasi pantai.
Sebagai bagian dari pilar ESG (Environmental, Social, dan Governance), kegiatan ini diharapkan dapat menjadi awal kontribusi kepada masyarakat wilayah pesisir agar memiliki keterampilan tambahan untuk masa depan. Melalui pelatihan ini, masyarakat sekitar diharapkan dapat menjadikan Kampung Tua Nongsa sebagai daerah kampung wisata yang dapat memberikan keuntungan dan menarik bagi wisatawan untuk berkunjung.