MAJALAH ICT – Jakarta. Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) menjatuhkan sanksi teguran pada program jurnalistik “Seputar Indonesia Pagi” RCTI. Teguran ini diberikan lantaran program yang tayang pada 15 Oktober 2017 pukul 04.30 WIB menampilkan surat keterangan psikolog yang memuat identitas anak korban pelecehan seksual beserta kedua orangtuanya. Demikian dituliskan dalam surat teguran KPI Pusat kepada RCTI.
Menurut Komisioner KPI Pusat bidang Isi Siaran, Hardly Stefano, penayangan surat keterangan psikolog yang memuat identitas korban pelecehan seksual berserta orangtuanya dikategorikan sebagai pelanggaran atas kewajiban program siaran jurnalistik untuk menyamarkan identitas korban kejahatan seksual.
“Program tersebut telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 22 Ayat (3) serta Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 43 huruf f. Karena itu, kami memutuskan menjatuhkan sanksi administratif teguran tertulis,” kata Hardly.
Selain itu, Hardly meminta RCTI untuk segera melakukan evaluasi internal serta tidak mengulangi kesalahan yang sama, baik pada program sejenis maupun program lainnya.
“RCTI wajib menjadikan P3 dan SPS KPI Tahun 2012 sebagai acuan utama dalam penayangan sebuah program siaran,” tegasnya.