Search
Selasa 11 Maret 2025
  • :
  • :

Kuis dan RBT, Modus Utama Content Provider Sedot Pulsa

MAJALAH ICT – Jakarta. Isu sedot pulsa memang sudah mereda, namun di pertengahan 2011 isu ini menjadi berita yang begitu menarik perhatian publik. Pasalnya, begitu banyak laporan masyarakat yang dirugikan akibat sedot pulsa ini. Begitu pengguna mengisi voucher dengan sejumlah uang, pulsa langsung berkurang. 

Dari pantauan Majalah ICT, ternyata ada dua modus utama bagaimana content provider atau penyedia konten menguras pulsa konsumen. Pertama adalah ring back tone (RBT). Meski sebulan hanya berkisar sekitar Rp. 7 ribu, namun faktor pengali jumlah konsumen pemakai dan lama RBT ditanam dalam ponsel menjadi faktor cara ini merupakan cara yang halus untuk mengambil pulsa pengguna. Ada bermacam cara RBT menguras pulsa. Salah satunya adalah dengan memberikan RBT gratis untuk beberapa hari di awal pemakaian. Setelah hari itu terlewati, karena tidak tahu untuk menghentikan, maka pengguna secara terus-menerus berlangganan RBT. RBT gratis ini sering ditanamkan ketika pengguna membeli kartu perdana. 

Selain di awal gratis kemudian berbayar, cara lainnya adalah perpanjangan otomatis. Pengguna tidak diberi kesempatan untuk berhenti karena tidak ada informasi cara memberhentikan layanan tersebut. Cara dengan unreg, stop atau cara lain diblok alias tidak diproses, sehingga RBT secara terus-terusan dilanggani pengguna, dan secara normal Rp. 7 ribu disedot tiap bulannya. Disebut normal, karena sering terjadi ketika membeli kartu perdana, yang dimasukkan RBT gratis bukan hanya 1 lagu, tapi bisa beberapa lagu.

Modus lainnya adalah kuis. Pengguna sering terjebak dengan kuis-kuis yang diadakan penyedian konten. Seperti seolah lelang HP, lelang BlackBerry atau gadget lain, namun sesungguhnya yang dipertaruhkan adalah pulsa konsumen, bukan harga lelang. Iming-iming hadiah juga sering menjadi faktor pengguna ikut kuis, yang pada saat pengundian ternyata pemenangnya palsu alias tidak ada, kemudian kuis yang tadinya berlaku 6 bulan jadi setahun, belum lagi polling-polling SMS yang ujungnya hanya mengumpulkan pulsa pengguna dengan alasan memilih idola, sementara hadiah yang diberikan pada yang vote tidak sepadan dengan jumlah SMS yang masuk.

Mekanisme kuis lainnya adalah berdasar point terbanyak. Pengguna disodori pertanyaan yang cukup banyak untuk dijawab dimana per SMS adalah Rp. 2 ribu, dimana jumlah jawaban yang benar dikonversi jadi point. Pulsa dikuras karena pengguna setiap hari dijejali pertanyaan dengan iming-iming point, sementara penghitungan point sendiri tidak jelas dan tidak transparan siapa yang saat itu mendapat point tertinggi atau terendah.

Iming-iming hadiah memang cara termudah untuk memancing pengguna ikut dalam kuis. Bahkan, kuis sendiri kemudian disamarkan dengan istilah THR, bonus wallpaper, ring tone dan lain sebagainya.