MAJALAH ICT – Jakarta. Menteri Komunikasi dan Digital RI Meutya Hafid mengungkapkan bahwa transformasi digital Indoensia berpotensi menghasilkan nilai ekonomi digital hingga 360 miliar dolar pada tahun 2030.. Angka ini mengindikasikan bahwa Indoensia akan menguasai sepertiga dari nilai ekonomi digital di ASEAN.
Menurut Meutya, ekonomi digital Indonesia saat ini menunjukkan tren positif, dengan pertumbuhan transaksi digital mencapai USD 90 miliar pada 2024, terbesar di Asia Tenggara. Hal itu dikatakan Menkomdigi saat memberikan orasi ilmiah di Sidang Terbuka Universitas Brawijaya, di Gedung Samantha Krida, Malang, bertema “Ekonomi Digital: Peluang dan Tantangan Menuju Indonesia Emas”.
Meutia juga menjelaskan bahwa dominasi sektor e-commerce yang tumbuh 11 persen dengan nilai transaksi sebesar USD 65 miliar, berkat inovasi, seperti video commerce. Untuk itu pihaknya berkomitmen mempercepat transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, dan berdaulat. Menkomdigi menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur digital, pengembangan talenta digital, dan tata kelola yang adaptif untuk memperkuat ekonomi digital nasional.
Dalam orasi tersebut, Meutia meyakinkan mengenai tiga pilar utama transformasi digital yaitu Infrastruktur Digital, yaitu Pemerataan akses dan peningkatan kecepatan internet di seluruh Indonesia. Kemudian Talenta Digital dengan target 9 juta talenta digital pada 2030 melalui program Digital Talent Scholarship dan lainny adalah Tata Kelola Ekosistem Digital untuk Menciptakan ruang digital yang aman dan berkelanjutan.
Melihat besarnya potensi ekonomi digital, Menteri Komdigi mengajak akademisi berperan aktif dalam pengembangan ekonomi digital, melalui kolaborasi antara akademisi, pemerintahcdan dunia usaha. Dengan kolaborasi lintas sektor dan inovasi digital, Mutia optimis menjadi salah satu pemain utama di Asia Tenggara.
