MAJALAH ICT – Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meresmikan Tower Telekomunikasi atau Base Tranciever Station (BTS) 4G di Desa Tolo’oi Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Melalui BTS yang telah dibangun, ia mengharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi serta dapat mempromosikan hasil produksinya secara cepat.
Menurut Chief RA, kehadiran BTS 4G seolah mengubah kehidupan warga desa. Tak hanya ketika kondisi kegawatan atau konsultasi kesehatan. Dengan adanya sinyal BTS 4G yang terpancar dari kawasan bangunan parabola dan menara itu, Desa Tolo’oi dinilai Fauzi mengalami kemajuan yang luar biasa. “Transformasi yang luar biasa bagi saya dan masyarakat Desa Tolo’oi ini,” ungkapnya usai peresmian Tower BTS 4G oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Sabtu (19/03/2018) pekan lalu di tempat yang sama, di Desa Tolo’oi.
BTS 4G itu merupakan program pemerintah untuk mengurangi kesenjangan akses telekomunikasi di daerah-daerah terpencil. Hal itu ditegaskan Menteri Rudiantara sesuai dengan visi Nawacita pemerintah pusat nomor tiga yang mengutamakan pembangunan di daerah pinggiran.
Menteri Rudiantara menyatakan Tower BTS di Desa Tolo’oi merupakan salah satu tower yang dibangun pemerintah, lantaran desa ini baru saja mendapatkan sinyal seluler. Pembangunan masih akan dilanjutkan pada 5.200 desa lainnya di seluruh Indonesia. “Desa Tolo’oi desa yang baru saja mendapat sinyal. Masih ada ribuan desa yang belum dapat sinyal, ini pekerjaan rumah untuk kita,” ungkapnya.
Dari lebih 5 ribu BTS yang akan dibangun, menurut Menteri Kominfo sebanyak 3700 desa masuk dalam kategori desa tertinggal 3T (terdepan, terpencil, tertinggal). Desa di kawasan 3T sebelumnya belum dilalui jaringan seluler, karena dianggap tidak layak karena tidak memberikan keuntungan dari sisi bisnis oleh operator seluler. Namun, ditegaskan Menteri Rudiantara, pemerintah tidak memikirkan untung rugi. Seluruh desa yang belum memiliki sinyal akan dibangun tower. Pembangunan ini ditargetkan rampung pada 2019 mendatang, termasuk 1500 desa yang tidak tergolong desa 3T.
“Dalam merealisasikan hal tersebut, Kemkominfo bersama dengan BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika) untuk memetakan daerah yang perlu dibangun. Selain itu, terdapat sejumlah korporasi yang digandeng oleh Kementerian Kominfo. Sebelum 2020 tidak ada desa di Indonesia yang belum punya jaringan sinyal seluler, satu desa satu BTS,” tegasnya.
Mengenai fasilitas penunjang seperti listrik, pemerintah pusat mengalokasikan dana subsidi yang dioperasikan oleh operator seluler. Menteri Kominfo berpesan agar fasilitas yang dibangun ini digunakan secara positif.
Mewakili masyarakat, Wakil Bupati Sumbawa H. Mahmud Abdullah menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat membangun fasilitas jaringan seluler di Desa Tolo’oi. Menurut Mahmud, fasilitas ini begitu penting, tidak hanya di Tolo’oi tapi di 7 desa lainnya yang juga ikut dibangun. Seperti Desa Senawang Kecamatan Orong Telu, Desa Sempe Kecamatan Moyo Hulu, Desa Mata, Desa Tolo’oi Kecamatan Tarano. Lalu Desa Takampulit, Desa Bao Desa Kecamatan Batulanteh serta Desa Emang Lestari Kecamatan Lunyuk.
“Atas bantuan Bapak Menteri, kami atas nama pemerintah daerah dan masyarakat mengucapkan terima kasih yang tak terhingga. Saya merasa sangat gembira,” ucapnya.
Ia berharap, bantuan dari pemerintah dapat lebih besar lagi lantaran masih banyak wilayah di Kabupaten Sumbawa yang masih tergolong daerah terpencil. “Melalui kesempatan baik ini, sekali lagi saya mengucapkan terimakasih. Seperti yang bapak liat, masih banyak wilayah kami yang masuk daerah terpencil. Kami berharap, perhatian ke daerah kami dapat lebih besar lagi,” sampainya.
Ucapan terima kasih juga datang dari Anggota Komisi I DPR RI Syafrudin. Syafrudin mengatakan, pembangunan di daerah Sumbawa khususnya dalam bidang komunikasi, membuat wilayah terpencil di daerah ini dapat setara dengan wilayah lainnya yang lebih maju.
Pembangunan ini, katanya, merupakan bentuk kepedulian dari pemerintah pusat yang benar-benar fokus dalam memperhatikan pengembangan daerah tertinggal. “Saya berterima kasih pada pemerintah pusat khususnya mitra kami di Kominfo, bahwa hari ini kami nun jauh dari kota tapi kami bisa seperti masyarakat di kota. Ini menunjukkan kepedulian pemerintah pusat, jadi sampaikan salam kami, keluarga saya khususnya warga Kecamatan Torana pada bapak presiden. Terima kasih atas perhatiannya pada kami yang jauh dari Jakarta ini,” ucap Syafrudin.
Untuk menguji layanan telekomunikasi sinyal 4G, dalam acara ini dilaksanakan video conference antara Menkominfo Rudiantara dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta. Menkominfo juga menyaksikan penyerahan bantuan CSR (Corporate Social Responsibilty) kepada warga setempat yang dilakukan secara simbolis.