MAJALAH ICT – Jakarta. Dalam beberapa tahun terakhir, ruang digital menjadi sumber informasi di kalangan masyarakat. Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan ruang digital memiliki keunggulan dalam penyebaran informasi. Namun, perlu dikelola sesuai undang-undang dan kode etik jurnalisme yang berlaku.
“Tahun ini, popularitas media daring mencapai 84 persen dan media sosial mencapai 65 persen. Kecepatan diseminasi informasi, kemudahan akses, dan keberagaman bentuk konten, yang membuat popularitas media daring dan media sosial terus meningkat,” jelasnya saat meresmikan Peluncuran Portal Berita arina.id di The Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (15/12/2023) malam.
Menkominfo mengingatkan persebaran informasi di ruang digital yang makin masif menimbulkan tantangan berupa kekacauan informasi (information disorder) seperti malinformasi, disinformasi, dan misinformasi.
“Sebanyak 62 persen pengguna internet di tingkat global pernah melihat informasi bohong di media sosial atau kanal berita daring,” tegasnya.
Oleh karena itu, Menteri Budi Arie mengapresiasi kelahiran website arina.id sebagai kanal informasi khas keislaman dengan gaya populer yang mengutamakan substansi.
“Sesuai dengan slogannya “memberi arah, menebar rahmah”, hadirnya website arina.id semoga mampu menambah referensi informasi terpercaya bagi masyarakat, yang mengedepankan nilai kemanusiaan, perdamaian, dan kasih sayang bagi seluruh umat,” ungkapnya.
Menkominfo juga mengapresiasi peran arina.id yang menjembatani partisipasi masyarakat dalam memproduksi konten melalui user generated content.
“Dengan demikian, prinsip akurasi dan keberimbangan dapat tetap diutamakan dalam kemerdekaan berpendapat dan berekspresi,” tandasnya.
Menkominfo Budi Arie berharap peluncuran portal arina.id dapat membentuk ruang digital yang sehat, dengan menghadirkan informasi-informasi yang aktual, faktual, dan mencerahkan.
Dalam acara itu, hadir Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Direktur arina.id Ishaq Zubaedi Raqib.