MAJALAH ICT – Jakarta. Mitra potensial Australia tertarik startup bisnis di Indonesia. Ketertarikan ini tersirat jelas dari komentar para pengusaha australia seperti Telstra dan Westpac Bank pada Consul General’s Roundtable Discusion on Promoting Start-up Business investment yang diselenggatakan dlm kerangka kerjasama KJRI Sydney, Indonesian Investment Promotion Centre (IIPC) Sydney dan Indonesia Trade Promotion Centre (ITPC) Sydney (Tim Ekonomi KJRI Sydney) dengan Trade Investment Queensland (TIQ) dalam program Advance Queensland Initiative. Enam perusahaan perintis asal Indonesia dipertemukan dengan petinggi-petinggi perusahaan asal Australia yang bergerak di bidang telekomunikasi, keuangan, serta pendidikan dan pelatihan.
Pada kesempatan ini, Konjen RI Sydney, Yayan GH Mulyana menyampaikan peran penting perusahaan perintis sebagai bagian dari penyelesaian masalah-masalah di masyarakat. Konjen RI mencontohkan kisah sukses perusahaan perintis di Rwanda yang berhasil membangun negaranya dari keterpurukan. Dalam konteks Indonesia, perusahaan perintis merupakan sumber terciptanya inovasi yang dapat membangun perekonomian Indonesia.
Mendukung pesan Konsul Jenderal RI, Kepala IIPC Sydney, Sri Moertiningrum menyampaikan bahwa iklim investasi terhadap perusahaan perintis berbasis teknologi informasi di Indonesia masih sangat terbuka lebar. Wakil Kepala ITPC Sydney, Dhonny Yudho Kusuma menegaskan bahwa pangsa pasar ekonomi digital di Indonesia sangat luas dan menjanjikan keuntungan yang sangat besar.
TIQ dan setidaknya dua perusahaan Australia tersebut melalui perwakilannya di Jakarta berjanji akan menindaklanjuti hasil diskusi ini.