MAJALAH ICT – Jakarta. Modalku dipercaya oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjadi salah satu mitra distribusi SUKUK Tabungan seri ST-002 dari sektor teknologi finansial (FinTech) Indonesia. SUKUK Tabungan merupakan produk investasi syariah yang ditawarkan pemerintah kepada individu Warga Negara Indonesia (WNI) sebagai tabungan investasi yang aman, mudah, terjangkau, dan menguntungkan. SUKUK Tabungan ST-002 adalah kerja sama kedua Modalku dan pemerintah Indonesia dalam menawarkan surat berharga negara, dimulai dengan penjualan Savings Bond Ritel seri SBR004 di bulan Agustus hingga September 2018.
Hasil penjualan SUKUK Tabungan ST-002 akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur negara. Ini menjadikan ST-002 salah satu bentuk partisipasi masyarakat bagi kemajuan bangsa selain instrumen investasi yang menarik. SUKUK Tabungan ST-002 dijual melalui mekanisme online dan dapat diakses pengguna Modalku menggunakan akun pemberi pinjaman mereka selama masa penawaran ST-002, yaitu 1 – 22 November 2018. SUKUK Tabungan ST-002 jatuh tempo pada tanggal 10 November 2020.
Investasi SUKUK Tabungan ST-002 memiliki berbagai keuntungan, di antaranya bersifat aman dan dijamin aset negara. ST-002 memiliki tingkat imbalan yang menarik dan lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito Bank BUMN, yaitu sebesar 8,30% per tahun. Imbalan ST-002 dibayar ke investor setiap bulan dan bersifat terjangkau, dengan rentang pemesanan mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 3 miliar. Ada juga fasilitas early redemption atau pencairan sebelum jatuh tempo setelah 1 tahun berjalan. ST-002 sudah mendapatkan pernyataan kesesuaian syariah dari Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia.
Cindyana Laksana, selaku Head of Strategic Investors di Modalku, berkata, “Dipercaya lagi oleh Kemenkeu untuk menjadi Mitra Distribusi surat berharga negara, kali ini untuk produk investasi syariah, adalah kebanggaan tersendiri bagi tim Modalku, apalagi untuk produk yang sejalan dengan visi kami mendukung ekonomi negara. SUKUK Tabungan ST-002 bertujuan membangun infrastruktur negara untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, sedangkan Modalku memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal yang berpotensi melalui modal usaha. Kami percaya bahwa sektor UMKM yang kuat akan memajukan ekonomi nasional, contohnya dengan memperbesar kontribusi UMKM ke Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.”
Modalku menyediakan layanan peer-to-peer (P2P) lending, di mana peminjam (UMKM yang berpotensi) bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa agunan hingga Rp 2 miliar yang didanai oleh pemberi pinjaman platform (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital. Pinjaman usaha Modalku digunakan UMKM untuk pengembangan serta ekspansi bisnis.
Sejak berdiri, Modalku telah mengumpulkan pendanaan sebesar Rp 2,85 triliun bagi UMKM di Asia Tenggara. Dari angka tersebut, Rp 1,35 triliun telah disalurkan bagi UMKM Indonesia. Di Asia Tenggara, Modalku beroperasi di Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Di Indonesia sendiri, Modalku melayani wilayah Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. Modalku meraih Pendanaan Seri A dan Seri B terbesar bagi platform P2P lending di Asia Tenggara, masing-masing sebesar Rp 100 miliar dan Rp 350 miliar. Pendanaan Seri B Modalku, yang diumumkan April 2018, didukung oleh SoftBank Ventures Korea, Sequoia India, Alpha JWC Ventures Indonesia, serta Golden Gate Ventures.