Search
Sabtu 16 November 2024
  • :
  • :

Palo Alto Networks Hadirkan PAN-OS 10.2 Nebula untuk Melawan Serangan Canggih Secara Real Time

MAJALAH ICT – Jakarta. Palo Alto Networks, yang telah diakui 10 kali berturut-turut sebagai penyedia teknologi firewall terdepan, hari ini mengumumkan peluncuran Nebula, pembaruan terkini dari PAN-OS – perangkat lunak terkemuka di industri. Nebula ditujukan untuk mendeteksi serangan siber zero-day atau tidak dikenal, yang dapat mengganggu jalannya bisnis.

Untuk pertama kalinya di industri keamanan jaringan, PAN-OS® 10.2 Nebula memiliki kemampuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengidentifikasi potensi ancaman zero-day secara real time menggunakan inline deep learning. Hal ini meningkatkan kecepatan pencegahan serangan menjadi enam kali lebih cepat dan tingkat deteksi ancaman menjadi 48% lebih tinggi, melebihi apa yang pernah tersedia sebelumnya. Selain itu, Nebula juga memperkenalkan beberapa layanan baru seperti AIOps – layanan keamanan kesepuluh Palo Alto Networks – dan Advanced Threat Prevention, serta pembaruan layanan Advanced URL Filtering, DNS Security, IoT Security, dan layanan keamanan lainnya.

“Di masa lalu, serangan siber nation-state masih jarang dan dianggap sangat canggih. Namun saat ini, pelaku berbagai jenis serangan siber memiliki kemampuan luar biasa, sehingga setiap organisasi perlu menyiapkan diri seakan-akan mereka adalah target serangan setingkat nation-state,” kata Lee Klarich, chief product officer, Palo Alto Networks. “Keamanan jaringan modern membutuhkan pendekatan baru yang fundamental. Hari ini, Palo Alto Networks telah menjawab kebutuhan tersebut melalui ML-Powered Next Generation Firewall, dengan menerapkan deep learning secara inline. Kami percaya bahwa di masa depan, keamanan jaringan akan dilakukan dengan cara seperti ini.”

“Seiring dengan percepatan transformasi digital di Indonesia, jumlah dan skala serangan siber di berbagai industri juga meningkat,” kata Adi Rusli, Country Manager Indonesia, Palo Alto Networks. “Pada tahun 2021 saja, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melaporkan terjadi lebih dari 1,6 miliar serangan siber. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk menyadari pentingnya perlindungan bagi organisasi mereka melalui alat keamanan jaringan terkini, dengan kemampuan yang melebihi kapabilitas para penyerang siber.”

Layanan keamanan baru dan yang ditingkatkan mencakup Advanced Threat Prevention: Teknologi intrusion prevention system (IPS) terbaik di industri, dengan kemampuan baru untuk mengubah analisis “offline” menjadi “inline” menggunakan teknik AI dan deep learning berbasis komputasi awan – tanpa mengurangi performa. Advanced Threat Prevention dapat mendeteksi serangan C2 atau command-and-control yang tidak diketahui serta serangan dari alat peretasan seperti Cobalt Strike.

AIOps: AIOps menggunakan machine learning untuk memprediksi hingga 51% gangguan pada next-generation firewalls (NGFW) sebelum risiko terjadi.* Selain itu, dengan telemetri dari lebih dari 6.000 penerapan, AIOps rutin memberikan rekomendasi praktik terbaik untuk meningkatkan keamanan sistem secara keseluruhan.

DNS Security: Memperluas perlindungan terhadap teknik serangan DNS terbaru, termasuk deteksi aged domains yang berpotensi menjadi titik serangan. Hal ini menjadikannya layanan DNS Security paling komprehensif, dengan cakupan 40% lebih besar dari pesaing.

Advanced URL Filtering: Memperkuat perlindungan terhadap serangan phishing, ransomware, serta serangan berbasis web lain dengan bentuk-bentuk yang baru. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan analisis traffic web yang didukung deep-learning – termasuk konten payload web – secara real time dan inline.

IoT Security 2.0: Menyederhanakan visibilitas perangkat IoT dan mengotomatisasi pembuatan policy di seluruh perangkat yang terlihat dan tidak terlihat dengan menggunakan machine learning.

“Pendekatan keamanan siber seringkali masih bergantung kepada situasi setelah adanya korban pertama. Namun, dengan tingkat kecepatan dan efisiensi pelaku serangan saat ini, organisasi memerlukan pencegahan real time untuk melindungi sistem mereka,” kata John Grady, senior analyst di Enterprise Strategy Group (ESG). “Palo Alto Networks menyadari masalah ini dan memperluas kemampuan machine learning mereka dengan menempatkan deteksi Inline Deep Learning untuk mencegah serangan sebelum merugikan korban pertama.”

“Platform berbasis machine learning terkemuka di industri milik Palo Alto Networks memiliki kemampuan yang dapat membantu pelanggan menangani ancaman canggih serta memenuhi permintaan pengamanan end-to-end baik di jaringan, endpoint maupun cloud. Perusahaan ini memungkinkan bisnis untuk menerapkan lebih dari sekadar perlindungan mendasar dengan membangun postur dan ketahanan keamanan yang kuat,” kata Rajarshi Dhar, industry analyst, Frost & Sullivan.

Ketersediaan
Seluruh firewall yang tersedia saat ini akan dapat melakukan pembaruan ke Nebula mulai bulan Maret. Beberapa fitur merupakan fitur langganan layanan keamanan tertentu.