MAJALAH ICT – Jakarta. Layanan dan penawaran dari industri ritel digital yang berkesinambungan dan mampu menghadirkan pengalaman yang nyaman bagi pengguna membawa harapan baru bagi industri ritel Indonesia. Namun lebih dari itu, menurut VMware, Inc. (NYSE: VMW), terbangunnya sebuah fondasi digital yang kokoh tetap menjadi kunci bagi kehadiran gelombang inovasi baru di kancah ritel.
Dalam riset VMware Digital Frontiers 3.0 Study yang mengambil latar belakang kejadian pandemi global saat ini, terungkap bahwa sebanyak 36 persen responden Indonesia sudah tidak lagi bergantung dengan kegiatan berbelanja langsung ke toko. Meningkatnya kepercayaan konsumen kepada sektor ritel terkait dengan data personal konsumen telah berperan dalam membentuk sebuah model layanan ritel yang menghadirkan pengalaman berbelanja yang tepersonalisasikan, fokus pada kebutuhan masing-masing konsumen, serta kaya akan inovasi, berkat diterapkannya sejumlah teknologi mutakhir, seperti kecerdasan artifisial (AI) maupun realitas virtual (VR) yang ke depan diharapkan akan turut membentuk masa depan industri ritel Indonesia.
Lebih dari separuh (52 persen) responden memilih berbelanja ke peritel yang sudah memahami preferensi pribadi masing-masing konsumen untuk item yang mereka hendak beli. Contohnya ukuran baju, pilihan warna, atau bahkan hingga anggaran yang sesuai dengan kondisi mereka. Sebanyak 63 persen responden menyambut baik digunakannya teknologi virtual dalam menghadirkan pengalaman pengguna, misalnya dalam menghadirkan teknologi simulasi yang dapat membantu konsumen untuk memastikan apakah item tertentu pas atau tidak ketika dikenakan, cocok untuk suasana yang seperti apa, dan lain sebagainya.
Lebih dari tiga perempat (78 persen) responden yakin bahwa sekitar lima tahun lagi teknologi kecerdasan artifisial akan dapat berperan banyak dan punya manfaat besar bagi masyarakat ke depannya. Sebanyak 60 persen responden menyampaikan akan meninggalkan website atau aplikasi jika tidak dapat memberikan solusi atas kendala yang terjadi kini dan nanti (misalnya, penggunaan chatbot, live chat, telepon). Sebanyak 42 persen menyatakan akan meninggalkan toko ritel dan beralih menggunakan aplikasi atau website dari brand kompetitor apabila mereka tidak dapat memberikan layanan antar barang yang minimal barangnya sudah sampai di hari berikutnya
Tidak sedikit toko fisik di tanah air yang terimbas oleh pandemi dan penerapan kebijakan pembatasan pergerakan fisik masyarakat, sehingga banyak dari mereka yang mengalihkan usaha ke online.
Sebanyak 59 persen responden menyampaikan antusiasme mereka bisa menjalin interaksi dengan bisnis-bisnis ritel secara digital, sementara terdapat 56 persen responden yang siap beralih ke kompetitor apabila peritel tidak mampu menghadirkan digital experience yang sesuai dengan harapan konsumen. Sementara itu, lebih dari separuh responden (57 persen) antusias dengan layanan digital. Ini menjadi penegasan bahwa teknologi masa depan, seperti cloud, kecerdasan artifisial hingga aplikasi-aplikasi modern, menjadi kunci penting bagi industri ritel dalam mempercepat tumbuhnya inovasi dan dalam menghadirkan pengalaman pengguna yang makin holistik dan aman.
“Pandemi telah mendorong percepatan terwujudnya digitalisasi di sektor ritel tanah air dengan mengubah cara konsumen dalam berbelanja di masa depan. Saat ini, bisnis tengah menghadapi situasi tak mengenakkan. Inilah saat yang tepat bagi mereka untuk, mau tak mau, mengoptimalkan pendayagunaan inovasi teknologi mutakhir masa kini, seperti cloud maupun aplikasi modern dalam merumuskan kembali cara mereka terkoneksi dengan konsumen secara digital. Kalau tidak, potensi risikonya besar, pelanggan tentu akan melirik ke kompetitor,” ucap Cin Cin Go, Country Manager, Indonesia, VMware.
Cin Cin menambahkan, “Selain menjamin dihadirkannya layanan digital yang memudahkan dan tepersonalisasikan bagi masing-masing konsumen, perusahaan ritel juga perlu fokus dalam menjembatani kesenjangan operasi bisnis antara offline maupun online, serta mampu menghadirkan pengalaman berbelanja omnichannel yang mengesankan bagi konsumen agar tetap kompetitif di kancah perekonomian digital masa depan. VMware berkomitmen untuk terus mendukung perusahaan-perusahaan ritel dalam memodernisasi dan memperkokoh bangunan infrastruktur digital guna menghadirkan sebuah pengalaman berbelanja yang baru dan revolusioner bagi konsumen.”
Di sisi lain, saat ini Indonesia tengah menuju pembangunan yang berkesinambungan seiring dengan makin tingginya kesadaran konsumen terhadap kelestarian ekologi serta gencarnya upaya seluruh pihak dalam pemanfaatan teknologi digital menuju terwujudnya kondisi karbon netral dimana 33 persen responden Indonesia antusias jikapun harus membayar produk ataupun layanan premium asalkan toko yang dimaksud menunjukkan komitmen mereka terhadap upaya meminimalisasi jejak karbon menjadi karbon netral.
59 persen responden Indonesia menyatakan akan berhenti menjadi konsumen perusahaan atau membeli produk tertentu apabila perusahaan-perusahaan tersebut tidak mau menyampaikan kebijakan etis yang diterapkan di perusahaan. 58 persen responden Indonesia mendambakan bisa menggunakan lebih banyak lagi layanan digital sebagai bentuk tanggung jawab mereka turut memangkas jejak karbon, misalnya dengan mengurangi frekuensi berkendara hanya untuk berbelanja.
Raih kepercayaan konsumen untuk menguatkan loyalitas mereka
Dengan bergesernya kompetisi usaha ritel ke virtual, trust ditempatkan sebagai pilar utama oleh konsumen dalam memandang perusahaan ritel beserta penawaran-penawaran digital yang mereka suguhkan dalam rangka menghadirkan pengalaman berbelanja yang mengesankan bagi konsumen dimana 61 persen responden Indonesia merasa nyaman dan antusias untuk memberikan akses data yang akurat kepada ritel mengenai kegiatan mereka sehari-hari agar mereka bisa memperoleh pengalaman yang lebih baik dan relevan dengan kebutuhan masing-masing konsumen. Angka ini ternyata tertinggi di antara responden dari negara-negara lain dalam survei. 74 persen responden Indonesia merasa nyaman dan antusias berinteraksi secara virtual dengan ritel, dari pada harus datang sendiri ke lokasi toko. Lagi-lagi, angka ini tertinggi di antara responden dari negara-negara lainnya.
Di dalam survei disebutkan pula bahwa 38 persen responden Indonesia yakin dengan jaminan keamanan data dan informasi yang dihadirkan oleh organisasi peritel. Angka ini menunjukkan tingginya kebutuhan dan tingkat urgensi bagi perusahaan-perusahaan ritel dalam membangun trust konsumen dengan meningkatkan transparansi melalui penerapan pendekatan zero-trustdalam membangun keamanan data end-user dari upaya-upaya kejahatan siber.
Fondasi Digital tepercaya jadi kunci mengantisipasi gelombang baru pertumbuhan di sektor ritel
Selaras dengan komitmen bersama menyambut hadirnya gelombang digital masa depan, VMware menekankan kembali sejumlah prioritas utama yang perlu diterapkan dalam rangka memperkokoh komitmen transformasi digital di sektor ritel bangsa yang saat ini tengah gencar dilakukan seperti memberdayakan organisasi ritel dalam membangun masa depan yang sarat dengan pengembangan lingkungan multi-cloud dan aplikasi: membuka seluruh peluang di masa depan yang dihadirkan oleh teknologi cloud dengan membangun ruang inovasi berbasis aplikasi dan lingkungan digital yang lebih aman guna mendukung terwujudnya inovasi yang berkesinambungan.
Mendukung inovasi dan produktivitas bagi karyawan di kawasan regional untuk dapat bekerja di manapun: solusi-solusi siap masa depan yang ditujukan bagi karyawan diharapkan akan dapat mendukung dihadirkannya digital experience yang aman dan memudahkan bagi karyawan, sehingga mampu mendorong dihasilkannya capaian-capaian bisnis yang lebih besar lagi.
Keamanan intrinsik untuk inovasi tanpa batas: penerapan pendekatan keamanan intrinsik di postur keamanan perusahaan diharapkan akan memperkuat lapis keamanan yang makin kokoh bagi operasional ritel dan data personal konsumen, dalam rangka turut mendorong terwujudnya inovasi dan resiliensi bisnis yang lebih baik lagi.