MAJALAH ICT – Jakarta. Microsoft mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi perusahaan startup berbasis di Kanada yang mengembangkan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bernama Maluuba. Akuisisi ini akan membantu Microsoft mengembangkan kecerdasan buatan dengan peningkatan pemahaman bahasa dan kemampuan komunikasi.
Meskipun belum merilis asisten suara artifisial cerdas seperti Google Asisten atau Amazon Alexa, perusahaan telah, dalam beberapa tahun terakhir, memperkuat kemampuan AI nya. Pada bulan September 2016, perusahaan bergabung dengan Facebook, Google, Amazon dan IBM untuk meluncurkan organisasi nirlaba yang disebut Partnership on Artificial Intelligence to Benefit People and Society, atau the Partnership on AI for short, bertujuan untuk memajukan pemahaman AI untuk masyarakat umum .
Dengan akuisisi Maluuba, Microsoft akan memiliki kelebihan dalam hal pengolahan bahasa alami. startup telah mengembangkan laboratorium penelitian pembelajaran yang mendalam untuk memahami bahasa alami. Ia juga bekerja pada peningkatan kemampuan komunikasi antara manusia dan mesin.
Harry Shum, wakil presiden eksekutif kecerdasan dan penelitian buatan kelompok Microsoft, menyatakan bahwa akuisisi dapat membantu meningkatkan asisten suara Microsoft sendiri, Cortana. “Visi Maluuba adalah untuk memajukan kecerdasan buatan yang lebih umum dengan menciptakan mesin cerdas yang dapat berpikir, beralasan dan berkomunikasi seperti manusia, visi yang persis sejalan dengan kita. Saya sangat gembira dengan akuisisi ini dan bisa membuat percakapan AI,” katanya.
“Percakapan AI” dalam konteks ini hanya bisa merujuk ke Cortana, karena saat ini itulah aplikasi terkemuka Microsoft berbasis suara. Tapi dibandingkan dengan asisten suara lainnya, Microsoft menawarkan pengetahuan yang mendasar karena kebanyakan menggabungkan algoritma pencarian dan perintah suara.
Dengan akuisisi tersebut, kemampuan AI Microsoft mungkin mendapatkan dorongan besar, yang mengarah ke penciptaan cerdas Cortana dalam waktu dekat.