MAJALAH ICT – Jakarta. Pembuat Pokemon Go Niantic berencana untuk segera meluncurkan game mobile augmented reality (AR). China sebagai pasar ponsel terbesar di dunia, akan menjadi sasaran utama setelah menyelesaikan kesepakatan untuk bermitra dengan perusahaan game China NetEase.
Peluncuran ini bertujuan mengembalikan perusahaan ke pertumbuhan setelah pendapatan turun pada 2017. Pokemon Go menghasilkan pendapatan 1 miliar dolar secara global hanya tujuh bulan setelah diluncurkan pada pertengahan 2016, lebih cepat daripada game mobile lainnya termasuk Activision Blizzard’s Candy Crush Saga, menurut App Annie.
John Hanke, chief executive Niantic, mengatakan, “Kami benar-benar berniat membawa permainan yang ada ke China,” tanpa menyebutkan tanggal peluncuran. Selain meluncurkan Pokemon Go di China, dimana peraturan internet mengharuskannya untuk memiliki mitra lokal untuk beroperasi secara legal, dia mengatakan ada peluang untuk membangun game di China, untuk pasar domestik dan dunia.
Hanke mengatakan perusahaan itu masih “beroperasi dengan menguntungkan”, surat kabar tersebut melaporkan.
Niantic mengumpulkan 200 juta dolar di bulan November dari investor, termasuk NetEase, untuk mendanai “peluang strategis baru”. Ronde pendanaan bernilai lebih dari 1 miliar dolar.
Sebelumnya pada bulan November Niantic mengatakan Wizards Unite, judul AR Harry Potter, sedang dalam proses untuk tahun 2018. Game ini akan serupa dengan Pokemon Go. Pengembang tersebut bermitra dengan tim pengembang Warner Bros Interactive Entertainment dan WB Games San Francisco.
AR adalah area fokus yang besar untuk perusahaan teknologi tahun ini. Apple dan Google telah meluncurkan ARKit dan ARCore, untuk memungkinkan pengembang membuat aplikasi AR dan Facebook dan Snap telah melakukan upaya secara vertikal juga.
