MAJALAH ICT – Jakarta. Pelajar tunanetra kelas XI Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina Kupang Andreas Saingo adalah salah satu siswa yang beruntung. Selain menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP), siswa yang akrab dipanggil Ade ini mendapat hadiah laptop langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat penyerahan KIP di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Kota Kupang, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Setelah berhasil menjawab kuis dari Presiden Jokowi, Ade tidak mendapatkan sepeda seperti pada umumnya, akan tetapi meminta ditukar dengan laptop. Seusai menyebutkan satu per satu sila pada Pancasila, Ade tampak senyum-senyum yang pada akhirnya Presiden Jokowi melontarkan canda.
“Ngapain kamu senyum-senyum? Mau minta sepeda juga?” tanya Presiden. Tidak diduga-duga, Ade menjawab hadiah sepeda yang harus dimilikinya lebih baik ditukar dengan laptop. “Tidak mau, saya mau ditukar saja dengan laptop”, ujar Ade yang disambut tepuk tangan dari pelajar dan tamu yang hadir pada acara itu.
“Ya sudah, saya beri laptop untuk Ade. Karena enggak bawa laptop, nanti saya antar ke rumah atau ke sekolah. Paling lama besok sudah sampai pasti,” ujar Jokowi. Dengan perasaan senang, siswa yatim piatu yang memiliki cita-cita menjadi guru ini berkomitmen untuk menggunakan dana yang ada di KIP akan digunakan dengan sebaik-baiknya. ”Saya punya kartu ini, akan saya gunakan untuk keperluan sekolah dan sisanya akan saya tabung sesuai dengan arahan Pak Presiden”, ujarnya.
Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan pesan kepada para siswa agar menggunakan kartu tersebut dengan sebaik-baiknya untuk keperluan sekolah. Ia pun menyatakan tak segan mencabut bantuan yang diberikan apabila kartu tersebut disalahgunakan. “Jadi anak-anak anggaran yang ada untuk beli seragam, baju, buku, tas sekolah. Beli pulsa? Tidak boleh untuk beli pulsa. Kartunya dicabut,” pesan Presiden.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan hadir di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menyerahkan KIP kepada 1.148 siswa di Kota Kupang dari berbagai jenjang. Jenjang Sekolah Dasar sebanyak 533 siswa, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 161 siswa, Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 156 siswa, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 178 siswa, dan program kesetaraan sebanyak 100 siswa.
Dalam kesempatan ini, turut hadir Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya. Dari Kemendikbud nampak hadir Sekretaris Jenderal Didik Suhardi, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad, Direktur Pembinaan SD Wowon Wirdayat, Staf Khusus Mendikbud Bidang Monitoring Implementasi Kebijakan Alpha Amirrachman dan Staf Khusus Mendikbud Bidang Strategi Implementasi Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan Machhendra Setya A.