MAJALAH ICT – Jakarta. Beberapa operator telekomunikasi Indonesia sudah menandatangani kesepakatan untuk menerbangkan balon Google atau yang dikenal dengan Project Loon ke angkasa Indonesia. Hanya saja, kini informasi perkembangan rencana pemanfaatan balon Google ini nyaris tak terdengar. Dan di pusat kantor Google sana, Proyek Loon tampaknya akan menjadi bagian berikutnya dari anak perusahaan Alphabet X yang akan dipintal menjadi operasi komersial independennya sendiri, karena sekarang terdaftar secara resmi sebagai perusahaan yang tergabung di AS.
Identitas baru tersebut terungkap dalam sebuah pengajuan ke FCC awal pekan ini yang meminta izin sementara untuk menyediakan layanan darurat nirkabel di Puerto Riko menyusul kehancuran yang ditinggalkan oleh Badai Maria pada bulan September. Langkah untuk mendaftarkan Project Loon pertama kali dicatat oleh Business Insider.
Project Loon dirancang untuk menyediakan konektivitas seluler ke daerah-daerah yang dilanda bencana dan area lain yang memiliki masalah akses dengan menggunakan balon yang diterbangkan di stratosfer untuk memberi sinyal balok ke jaringan berbasis ground operator lokal.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa pihaknya menyelesaikan tes yang mencakup jutaan kilometer di seluruh dunia setelah meluncurkan balon percobaan pertamanya di Selandia Baru pada tahun 2013.
Proyek Loon sejauh ini dioperasikan di bawah divisi X perusahaan induk Alfabet, sebelumnya dikenal sebagai Google X. Unit ini berfokus pada teknologi baru eksperimental, dan merupakan bisnis yang bertanggung jawab atas pengembangan proyek mengemudi mobil Waymo.
Proyek lain yang kini menjadi entitas independen termasuk bisnis teknologi geotermal Dandelion, perusahaan kesehatan konsumen Verily dan perusahaan yang berfokus pada inkarnasi proyek Glass bermasalah.
Proyek lain X yang saat ini sedang dikembangkan meliputi Makini, terkait dengan menghasilkan energi angin dari layang-layang, dan sistem pengiriman barang drone Project Wing.
Selama Kongres Dunia Mobile Amerika pada bulan September, kepala Proyek Loon Alastair Westgarth mengatakan kepada Mobile World Live bahwa dia mengharapkan layanan balon menjadi menguntungkan dalam beberapa tahun mendatang.