Search
Kamis 20 Februari 2025
  • :
  • :

Telkom Yakinkan Satelit Telkom-1 Masih Ada dan Bisa Kirimkan Sinyal Telemetri

MAJALAH ICT – Jakarta. Kabar yang mengatakan bahwa satelit Telkom-1 telah hancur di angkasa di tolak mentah-mentah oleh PT Telekomunikasi Indonesia. Menurut anak usaha BUMN ini, diyakini bahwa satelit yang meluncur pada tahun 1999 masih ada dan masih mengirimkan sinyal telemetri satelit.

Demikian dikatakan Vice President Corprorate Communication Telkom Arif Prabowo. “Terkait pemberitaan yang menyatakan kondisi Telkom 1 dan adanya obyek di luar angkasa di sekitar posisi Telkom 1 dapat kami sampaikan bahwa kondisi saat ini (31/8), melalui Stasiun Pengendali Utama Satelit, Telkom 1 masih dapat menerima command dan mengirim sinyal telemetri satelit,” kata Arif.

Dan saat ini, tambah Arif, Telkom bersama Locheed Martin yang merupakan pabrikan satelit Telkom 1 tersebut, terus berkoordinasi untuk memantau perkembangannya.

Laporan terbaru menyatakan bahwa satelit ini tidak hanya mengalami anomali, melainkan telah hancur berkeping-keping. Observasi berbasis lapangan pada satelit Telkom-1 yang berumur 18 tahun menunjukkan sebuah adanya hujan puing-puing besar yang dihasilkan pada malam satelit tersebut kehilangan kontak dengan pelanggan di seluruh Indonesia.

ExoAnalytic Solutions, sebuah perusahaan kesadaran ruang-situasional komersial yang menggunakan jaringan teleskop untuk melacak satelit dan benda-benda orbit lainnya, mencatat peristiwa tersebut pada 25 Agustus. Pada hari yang sama operator satelit Indonesia PT Telkom mengatakan Telkom-1 mengalami masalah antena .

“Ada beberapa bagian yang lebih besar yang dapat kami lacak secara individual,” Doug Hendrix, CEO ExoAnalytic Solutions, mengatakan kepada SpaceNews. “Pertanyaannya adalah: apakah ada juga potongan kecil yang sangat kecil? Itulah yang sedang kita coba cari. ”

ExoAnalytic Solutions menggunakan jaringan lebih dari 160 teleskop optik untuk memantau busur geostasioner, sabuk setinggi 36.000 kilometer di sekitar Bumi tempat sebagian besar satelit telekomunikasi berada. Teleskop tersebut dapat mendeteksi benda-benda berukuran hingga 0,4 meter, kata Hendrix, dan dengan pemrosesan pos, sampai 10 sentimeter.

Hendrix mengatakan ExoAnalytic Solutions perlu melakukan pengamatan tambahan, namun data awal menunjukkan Telkom-1 tidak bertabrakan dengan objek lain. Kerusakan pada satelit tampak parah.

“Saat kami menganalisis data setelah kejadian selama beberapa malam, kami mungkin dapat menentukan apakah satelit masih memiliki panel surya terpasang,” katanya. “Observasi teleskop kami menunjukkan bahwa satelit telah jatuh cukup cepat sejak kejadian tersebut.”

 

 




    Thanks for sharing!
    Copy Link