Search
Kamis 2 Januari 2025
  • :
  • :

Twitter Siapkan Sanksi Bagi Akun Pem-bully dan Tukang Fitnah

MAJALAH ICT – Jakarta. Twitter telah memulai pelarangan berbagi informasi pribadi tentang pengguna pada layanannya, sebuah langkah yang tepat karena saat ini sudah terjadi penambahan tiga kali lipat karyawannya yang ditugaskan menangani laporan penyalahgunaan. Layanan ini sekarang juga akan memperhatikan mengenai laporan palsu dan bullying yang terjadi di komunitas ratusan juta penguna ini.

Dikenal sebagai "doxing", berbagi informasi pribadi orang asing secara online dapat mencakup nama, umur, tanggal lahir, nomor telepon, alamat email, alamat rumah, jaringan sosial, rincian keuangan dan banyak lagi. 

Setelah penyederhanaan proses pelaporan pelecehan maupun fitnah pada bulan Desember 2014, Twitter sekarang memungkinkan pengguna, baik yang secara langsung ditargetkan atau sedang diamat-amati, akun yang sedang dimatai informasi pribadinya yang diposting online.

Tina Bhatnagar, wakil presiden layanan pengguna di Twitter, mengatakan dalam sebuah posting blog bahwa perubahan yang ada sekarang dan harus mencapai semua pengguna dalam beberapa minggu mendatang. Bhatnagar menambahkan bahwa dalam enam bulan terakhir Twitter sekarang "mempelajari lima kali lebih banyak laporan pengguna dari yang dilakukan sebelumnya, dan kami telah tiga kali lipat menambah tim dukungan yang difokuskan pada penanganan laporan penyalahgunaan, sementara kita meninjau lebih banyak laporan dari sebelumnya, kita sudah mampu secara signifikan mengurangi waktu respon rata-rata udan kita melihat angka ini terus menurun."

Twitter juga menambahkan beberapa "tindakan penegakan hukum" baru untuk digunakan terhadap akun tertentu yang melanggar aturan. Terlihat oleh sebagian besar pengguna aturan yang taat, tindakan akan diberikan Twitter dengan cara-cara baru terhadap akun yang kasar.

Perubahan datang setelah CEO Twitter Dick Costolo mengatakan dalam sebuah wawancara dengan New York Times. "Beberapa orang percaya bahwa Twitter tidak mengambil masalah serius karena pelecehan bukanlah bentuk kerusakan fisik. Itu tidak benar sama sekali. Kami selalu menganggapnya."