MAJALAH ICT – Jakarta. Dalam rangka memperingati Hari UMKM Nasional yang jatuh pada tanggal 12 Agustus 2020 beserta Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-75, Zilingo kembali menghadirkan webinar ‘Ngopi Bareng Zilingo Trade’ yang didukung penuh oleh Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia. Edisi keempat dari kolaborasi spesial ini digelar pada 14 Agustus dan menghadirkan para pemimpin industri terkemuka yang membagikan wawasan utama dalam topik hangat saat ini, yaitu “Lokal Untuk Nasional: Dongkrak Ekonomi Negara di Tengah Kenormalan Baru Lewat Perdagangan Digital’.
“Saat ini kita tengah menyaksikan masa transisi yang penuh dengan tantangan baru bagi semua orang, termasuk para rekan kita yang bergerak di industri UMKM. Di masa genting saat ini, kami sangat mengapresiasi upaya para pelaku usaha ini terus bertahan, sembari menjaga perekonomian tetap berjalan dengan menyediakan lapangan kerja dan menawarkan serangkaian produk berkualitas baik. Melalui edisi spesial dari Ngopi Bareng Zilingo Trade, kami berharap untuk menumbuhkan rasa bangga masyarakat terhadap produk lokal dan melalui platform kami, kami akan terus mendukung pelaku UMKM Indonesia menghadapi situasi sulit ini bersama-sama,” kata Ade Yuanda Saragih, VP and Country Head, Zilingo.
Sesi diskusi panel webinar kali ini yang menghadirkan Destry Annasari, Asisten Deputi Bidang Pemasaran, Kemenkop UKM, Anindya Sukarni, Founder & CEO, M I U M O S A, Dani Purnama, Founder & CEO, Surfinclo serta Faisal Fariduddin Nasution, VP Government Relations, Zilingo membahas kiat-kiat relevan untuk pemulihan ekonomi negara dengan pemanfaatan teknologi di setiap sektor, khususnya di perdagangan digital. Simak tiga arahan utama bagaimana merek dan bisnis lintas skala dapat berjuang di tengah pandemi global berikut ini:
Wujudkan inklusi digital sedini mungkin
Berdasarkan data Kemenkop UKM yang dipaparkan oleh Destry Annasari, Asisten Deputi Bidang Pemasaran, Kemenkop UKM, lebih dari 50% pelaku UMKM Indonesia mengaku bahwa usana miliknya terkena imbas dari pandemi. Dengan adanya pemberlakuan PSBB, mereka yang dapat bertahan hanya usaha dengan pasar yang luas serta usaha yang telah melakukan digitalisasi. “Sekitar 99% usaha di Indonesia merupakan UMKM yang menghasilkan 97% lapangan pekerjaan di Indonesia. Sayangnya, dari 64,2 juta UMKM yang ada, hanya sekitar 13% pelaku UMKM yang sudah melakukan digitalisasi. Digitalisasi yang dimaksud merupakan penggunaan media sosial untuk menunjang kegiatan pemasaran, terdaftar di platform marketplace maupun mengutilisasi teknologi untuk mendukung kegiatan operasional. Maka dari itu, 87% UMKM yang ada ingin kami dorong untuk segera memasuki gerbong digital,” ujar Destry.
Dani Purnama, Founder & CEO, Surfinclo mengaku bahwa sebelum melakukan digitalisasi terhadap usahanya, Ia berkutat dengan proses administrasi yang rumit. “Ketika banyak pesanan yang masuk, kami sangat kewalahan. Kami pun akhirnya menyadari bahwa digitalisasi sangat penting untuk membantu proses administrasi dan mendukung infrastruktur yang ada, terutama ketika kita ingin masuk ke scope yang lebih besar,” jelasnya. Saat ini, Surfinclo sudah kurang lebih satu tahun berjualan secara online.
Anindya Sukarni, Founder & CEO, M I U M O S A menambahkan, “Kita sudah berada di era revolusi industri 4.0 dan adopsi teknologi merupakan sebuah keharusan jika kita ingin maju ke depan. Di M I U M O S A, kami telah membangun infrastruktur digital sejak awal, sehingga ketika masa sulit seperti sekarang terjadi, tidak terjadi perubahan kapasitas, kemampuan, dan pekerjaan yang drastis. Sedikit memberikan catatan, sebelum bisa transformasi secara digital atau go digital, pelaku usaha harus go modern dulu. Go modern secara inklusif, keseluruhan, mulai dari pola pikir yang modern, produk yang sudah modern seperti kualitas produk yang memiliki standard, packaging, hingga chanel berkomunikasi efektif dengan pelanggan. Proses transformasi go digital akan lebih mudah.”
Optimalisasi kolaborasi dan koordinasi antar instansi dengan UMKM
Dari sekian banyak tantangan yang ada, Kementerian Koperasi dan UKM telah menyediakan perencanaan holistik untuk mendukung UMKM selama masa pandemi yang terdiri dari empat langkah, yaitu meningkatkan koordinasi dan kolaborasi, membangun budaya dengan menciptakan local heroes, meningkatkan kapasitas SDM serta memperluas segmentasi. Destry menceritakan, “Di masa sulit seperti ini kolaborasi dan koordinasi sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja bisnis UMKM secara keseluruhan, Kementerian Koperasi dan UKM telah menyediakan program-program seperti Factory Sharing, LKPP Page untuk produk UMKM dan Pasar Digital UMKM. Selain itu, untuk menumbuhkan rasa memiliki, kami juga menciptakan para ‘Local Heroes’. Secara bertahap UMKM juga akan dilatih untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensinya. Terakhir, kami akan memberdayakan UMKM untuk mengembangkan bisnis dengan menjangkau khalayak yang lebih luas.” Langkah-langkah tersebut juga didukung dengan program-program seperti laman khusus produk UKM di LKPP, KUMKMHub, Sparctrade, Pasar Digital UMKM, EDUKUKM, serta Indonesia Creative Store.
Maksimalkan kreativitas untuk inovasi
COVID-19 telah mengubah perilaku dan kebiasaan konsumen dan menghasilkan tantangan-tantangan bagi UMKM di setiap industri. Oleh sebab itu, penting bagi para pelaku UMKM untuk tidak hanya memantau situasi pasar secara seksama, namun terus berinovasi agar dapat memikat lebih banyak pelanggan. Surfinclo menyadari pentingnya memiliki kreativitas bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan produk, seperti menambahkan penawaran produk yang relevan dengan kebutuhan konsumen, mengambil contoh maraknya bisnis APD dan masker selama pandemi.
Mendukung gagasan tersebut, Faisal Fariduddin Nasution, VP Government Relations, Zilingo menjelaskan “Selain inovasi produk, pelaku usaha juga harus mengetahui perubahan pola perilaku konsumen di era ini. Selain memungkinkan proses perdagangan yang seamless antar pihak, Zilingo Trade juga menghadirkan sejumlah layanan bisnis diantaranya pembuatan katalog foto dan video, pemasaran media digital hingga pembuatan dan manajemen media sosial, kami yakin bisnis akan memiliki akses yang tepat ke strategi pemasaran yang kreatif dan efektif untuk memikat pelanggan dan meningkatkan skala dalam keadaan normal baru. Melalui platform solusi bisnis satu atap kami, Zilingo Trade, kami berharap dapat mendukung digitalisasi UMKM berskala besar di Indonesia.”