MAJALAH ICT – Jakarta. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga meyakini, masuknya pedagang dan pengelola pasar rakyat ke dalam ekosistem digital dapat meningkatkan omzet pedagang dan pendapatan pengelolaan pasar rakyat.
Dalam transformasi digital, Kementerian Perdagangan memetakan kriteria digitalisasi yang terdiri atas dua aspek, yaitu digitalisasi pasar rakyat dan digitalisasi pedagang pasar rakyat. Pengelompokkan digitalisasi dimaksudkan agar pemerintah dapat memetakan sinergi pemangku kepentingan, langkah, dan upaya strategis yang ditempuh untuk kesuksesan program tersebut.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam pembukaan Serbu Pasar Bank Tabungan Negara (BTN) di Pasar Tagog Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Turut hadir Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo.
“Masuknya pedagang dan pengelola pasar rakyat ke dalam ekosistem digital dapat meningkatkan omzet pedagang dan pendapatan pengelolaan pasar rakyat. Hingga akhir 2022, Kementerian Perdagangan telah mencapai penerapan digitalisasi 3.588 pasar rakyat dan digitalisasi 250.062 pedagang pasar rakyat,” ungkap Wamendag Jerry.
Khusus di Jawa Barat saat ini, lanjut Wamendag Jerry, capaian program digitalisasi telah mencakup di 158 pasar rakyat dan 5.409 pedagang pasar. Kategori digitalisasinya berupa pemanfaatan sistem informasi sarana perdagangan Sistem Informasi Sarana Perdagangan (SISP) dan Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP), lokapasar (marketplace), dan pembayaran secara nontunai.
“UMKM diharapkan dapat beradaptasi terhadap perkembangan yang ada, sehingga dapat turut mengembangkan usahanya. Terlebih di tengah tantangan kondisi ekonomi, pergeseran perilaku perdagangan pascapandemi Covid-19, dan berbagai krisis,” jelas Wamendag Jerry.
Menurut Wamendag Jerry, target Kementerian Perdagangan dapat dicapai melalui beberapa kerja sama dan kolaborasi nyata, seperti pembayaran nontunai Sehat, Inovatif, Aman, Pakai QRIS (SIAP QRIS) bersama Bank Indonesia dan Pos Indonesia; dan pemanfaatan lokapasar melalui Tokopedia dan Tumbasin.
Selanjutnya, pemanfaatan pengantaran on demand melalui GrabMart; penerapan situs web pasar, informasi harga dan pencatatan omzet pasar melalui SISP; serta penerapan pembayaran retribusi secara elektronik melalui perbankan daerah dan nasional.
Wamendag Jerry menambahkan, Kementerian Perdagangan juga terus berperan aktif memfasilitasi pelaku usaha yang memberikan perhatian terhadap pengembangan ekosistem digital di pasar rakyat melalui kegiatan sosialisasi dan kolaborasi implementasi digitalisasi secara pilotting di lapangan. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pemerintah terus berupaya mendorong peningkatan daya saing dan eksistensi pasar rakyat. Salah satu caranya melalui digitalisasi pasar rakyat.
“Manfaat digitalisasi, bukan hanya semata memudahkan transaksi, tetapi jauh lebih luas dan substantif. Efektivitas perdagangan, inklusi keuangan, serta kesempatan usaha dalam bidang perdagangan dan rantai pasok juga akan lebih efektif dan cepat berkat transformasi digital pada ekosistem pasar. Selain itu, lebih aman dan lebih rapi administrasinya,” tandas Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry menuturkan, semua alat ukur yang digunakan dalam transaksi perdagangan di Pasar Tagog Padalarang sudah ditera/ditera ulang sesuai jadwal. Dinas yang membidangi perdagangan juga secara rutin melakukan pengawasan terhadap penggunaan alat ukur di pasar.
Selain itu, telah tersedia pula pos ukur ulang untuk membantu pembeli memastikan kebenaran barang yang dibeli. Selain itu, untuk meningkatkan pelayanan kemetrologian, dinas terkait juga melakukan pembinaan terhadap “Kang Ujang” (tukang uji timbangan), yaitu juru ukur, juru takar, dan juru timbang.
Pada kesempatan tersebut, Wamendag Jerry juga memantau harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok di Pasar Tagog Padalarang. Wamendag Jerry menerangkan, harga dan ketersediaan bapok di Pasar Tagog Padalarang cukup stabil serta distribusinya lancar.
Per 7 Maret 2023 di Pasar Tagog Padalarang, tercatat harga beras Rp10.000–Rp13.000/kg, gula pasir Rp 14.000/kg, minyak goreng curah Rp15.000/liter, dan Minyakita Rp15.500/liter. Sementara itu, daging sapi Rp100.000-Rp130.000/kg, telur ayam Rp27.500/kg, dan tepung terigu Rp9.000- Rp12.500. Adapun cabai merah Rp38.000/kg, cabai rawit merah Rp68.000/kg, bawang merah Rp32.000, bawang putih Rp28.000–Rp30.000/kg, tempe Rp5.000/papan, tahu Rp5.000/bungkus.